Mohon tunggu...
Louvi Aprilius Tanoto
Louvi Aprilius Tanoto Mohon Tunggu... Penulis - pelajar kolese kanisius

Seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencari Kebahagiaan di Tengah Hiruk Pikuk Kehidupan

19 Mei 2024   11:05 Diperbarui: 19 Mei 2024   11:13 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://neurosciencenews.com/happiness-timing-23361/

Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan tuntutan, kebahagiaan bagaikan oase (oasis) yang selalu diimpikan. Tak heran, banyak orang yang mengaitkan kebahagiaan dengan pencapaian materi, terutama penghasilan. Anggapan bahwa semakin tinggi penghasilan, semakin bahagia seseorang, tampaknya telah menjadi paradigma umum di masyarakat.

Namun, benarkah anggapan tersebut? Benarkah kebahagiaan bisa dibeli dengan uang? Pertanyaan ini lah yang menjadi inti dari penelitian ini, yang bertujuan untuk mengkaji hubungan antara penghasilan dan kebahagiaan di Indonesia.

https://neurosciencenews.com/happiness-timing-23361/
https://neurosciencenews.com/happiness-timing-23361/

Penghasilan dan Kebahagiaan: Korelasi yang Kompleks

Berbagai studi telah menunjukkan adanya hubungan positif antara penghasilan dan kebahagiaan. Salah satu contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2021. Penelitian tersebut menemukan bahwa orang dengan penghasilan tinggi umumnya memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Hal ini dapat dimaklumi karena penghasilan yang tinggi dapat memberikan individu akses terhadap berbagai kebutuhan dan keinginan, seperti makanan yang bergizi, tempat tinggal yang nyaman, pendidikan yang berkualitas, dan layanan kesehatan yang memadai.

Namun, perlu diingat bahwa hubungan ini tidak sesederhana itu. Penelitian lain menunjukkan bahwa setelah mencapai tingkat penghasilan tertentu, efek positif terhadap kebahagiaan mulai menurun. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang juga berperan dalam menentukan kebahagiaan seseorang.

https://archive.unews.utah.edu/news_releases/study-shows-money-cues-can-trigger-unethical-behavior/
https://archive.unews.utah.edu/news_releases/study-shows-money-cues-can-trigger-unethical-behavior/

Lebih dari Sekadar Uang: Faktor Lain yang Berperan

Kebahagiaan merupakan sebuah konsep yang kompleks dan multidimensi. Selain penghasilan, berbagai faktor lain juga dapat memengaruhi kebahagiaan, seperti:

  • Kesehatan: Individu dengan kesehatan fisik dan mental yang baik umumnya lebih bahagia. Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup dengan aktif dan produktif, serta menikmati berbagai hal yang disukai.
  • Hubungan sosial: Memiliki hubungan yang kuat dengan keluarga, teman, dan komunitas dapat meningkatkan kebahagiaan. Hubungan sosial yang positif memberikan individu rasa dukungan, kasih sayang, dan belonging.
  • Pekerjaan yang memuaskan: Melakukan pekerjaan yang disukai dan memberikan makna dapat meningkatkan kebahagiaan. Pekerjaan yang memuaskan memberikan individu rasa pencapaian dan kontribusi, serta membantu meningkatkan harga diri.
  • Rasa syukur: Menghargai hal-hal positif dalam hidup dapat meningkatkan kebahagiaan. Rasa syukur membantu individu untuk fokus pada hal-hal yang mereka miliki.

Mencari Kunci Kebahagiaan yang Sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun