Mohon tunggu...
Fairuz Ihsan
Fairuz Ihsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nonton film, menggambar, menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melodi Keterbatasan

15 Oktober 2023   12:35 Diperbarui: 15 Oktober 2023   12:41 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Ketekunannya dalam terapi fisik menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Dia mengalami proses pemulihan yang melelahkan, tetapi dengan tekad yang kuat, dia melihat cederanya sebagai peluang untuk mengeksplorasi jenis musik yang berbeda. Dia tidak lagi hanya bergantung pada instrumen, tetapi juga pada vokalnya yang penuh perasaan.


Penampilannya di festival tersebut akhirnya tiba, dan meskipun tangannya masih lemah, Jaden tampil dengan sangat memukau. Ia mengisi panggung megah itu dengan suara emosionalnya yang menggetarkan hati. Para penonton terdiam dengan kekuatan dan kualitas yang muncul dari setiap musik dan lagu yang ditampilkan oleh Jaden. Musibah yang sudah berlalu telah membentuknya menjadi musisi yang lebih kuat dan lebih dewasa.


Tahun-tahun berlalu sejak penampilan bersejarah Jaden di festival musik. Cedera tangannya masih ada, tetapi tidak lagi menjadi hambatan. Jaden terus mengejar musik dengan tekad yang sama, dan bahkan menghasilkan banyak karya dalam kurun waktu yang cukup singkat. Dia merasa bersyukur akan musibah yang pernah ia alami. Itu bukan hanya ujian, tetapi juga kilat yang membawa kejelasan. Musibah mengajarkannya untuk lebih menghargai musik dan kemampuannya. 


Dalam hidupnya yang sekarang, Jaden menyadari bahwa musibah yang pernah dia alami adalah bagian dari perjalanan menuju pertumbuhan dan kedewasaan. Dia belajar untuk mengejar mimpinya dengan lebih rendah hati dan menghargai setiap nada yang dia mainkan. Kecintaannya pada musik tetap menjadi bahasa yang dia gunakan untuk berbicara dengan dunia, tetapi sekarang lebih dalam dan lebih berharga dari sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun