Tawaran silih berganti hadir.Â
Tanpa perlu permisi, mereka menawarkan rasa-rasa.Â
Jiwa yang menjawab salamnya, seketika perlu menyingsingkan ego dan takabur.Â
Namun, pikiran selalu berkecamuk tentang ilusi penghargaan, bukan karya.Â
Haruskah Aku berpaling dan meninggalkannya pergi?Â
atau, Ikuti tanpa peduli diri sendiri?Â
Sony Achmad Louis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!