Tawaran silih berganti hadir.Â
Tanpa perlu permisi, mereka menawarkan rasa-rasa.Â
Jiwa yang menjawab salamnya, seketika perlu menyingsingkan ego dan takabur.Â
Namun, pikiran selalu berkecamuk tentang ilusi penghargaan, bukan karya.Â
Haruskah Aku berpaling dan meninggalkannya pergi?Â
atau, Ikuti tanpa peduli diri sendiri?Â
Sony Achmad Louis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!