Mohon tunggu...
Louis Onesangkin
Louis Onesangkin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta #upnyk2023 #hiasteng2023 #kampusiana2023

Selanjutnya

Tutup

Politik

Krisis Kemanusiaan di Myanmar: Bagaimana Nasib Rohingya di Tengah Kekerasan Militer?

3 Desember 2023   11:00 Diperbarui: 3 Desember 2023   18:50 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilihat dari fakta yang ada, dapat disimpulkan bahwa konflik bersenjata di Myanmar memiliki dampak yang sangat negatif dan merugikan terhadap kondisi kemanusiaan di negara tersebut. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya segera dan komprehensif untuk menghentikan kekerasan, menyelesaikan konflik, dan memberikan bantuan dan perlindungan kepada warga yang terdampak.

Cara yang dapat dilakukan oleh ASEAN dan dunia internasional untuk menghentikan konflik di Myanmar adalah dengan mendorong gencatan senjata dan dialog inklusif antara semua pihak yang terlibat dalam konflik, termasuk militer, pemerintah sipil, kelompok-kelompok bersenjata etnik, dan masyarakat sipil. Penyediaan akses kemanusiaan yang aman, cepat, dan tidak terhalang kepada semua orang yang membutuhkan bantuan, terutama di daerah-daerah konflik dan perbatasan.

PBB selaku Lembaga yang menaungi negara-negara didunia dapat memastikan bahwa semua pelanggaran HAM dan IHL diinvestigasi secara independen dan kredibel, dan para pelakunya diadili dan dihukum sesuai dengan hukum internasional, dan juga mendukung proses rekonsiliasi nasional dan transisi demokratis di Myanmar, dengan menghormati hak-hak dasar dan aspirasi rakyat Myanmar.

Krisis kemanusiaan di Myanmar dan Rohingya merupakan sebuah tantangan besar bagi kawasan ASEAN dan dunia internasional, yang harus berperan aktif dalam menyelesaikan konflik tersebut. Hubungan antara konflik Myanmar dan pengusiran Rohingya adalah bahwa keduanya merupakan bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap rakyatnya. Kedua isu ini juga menunjukkan ketidakpedulian dan ketidakberdayaan pemerintah sipil Myanmar, khususnya Aung San Suu Kyi, yang tidak berbuat apa-apa untuk melindungi Rohingya, bahkan membela militer di hadapan Mahkamah Internasional. Kedua isu ini juga menimbulkan dampak negatif bagi kawasan ASEAN, seperti aliran pengungsi, ancaman keamanan, dan ketegangan diplomatik. Oleh karena itu, kedua isu ini membutuhkan perhatian dan tindakan dari komunitas internasional, termasuk ASEAN, untuk menghentikan kekerasan, memberikan bantuan kemanusiaan, dan mencari solusi damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun