Mohon tunggu...
Louis Onesangkin
Louis Onesangkin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta #upnyk2023 #hiasteng2023 #kampusiana2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia dan India Setuju untuk Memperkuat Hubungan Kerja Sama: Melalui Partisipasi di IPEF

29 April 2023   13:30 Diperbarui: 29 April 2023   13:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dengan India tengah gencar dalam mengkaji manfaat-manfaat dalam Kerjasama mereka di regional Indo Pacific Economic Framework Forum (IPEF) untuk kepentingan kedua negara dan saling bersepakat untuk mendukung Kerjasama kedua negara dalam Kerjasama regional tersebut. Indo-Pacific Economic Framework Forum (IPEF) tersebut merupakan pertemuan tingkat Menteri. Anggota IPEF terdiri dari 14 negara mitra yang mewakili lebih dari 40% ekonomi dunia dan 28% perdagangan barang dan jasa secara global.

            Kerjasama ini penting dilakukan, terlebih lagi pasca terjadinya wabah covid-19 yang mengguncang perekonomian dunia, dan butuh cara-cara yang efektif dan efisien untuk mengembalikan kondisi tersebut kearah normal.“Indonesia mengambil hal itu sebagai kesempatan dengan mengangkatnya sebagai tema utama Presidensi G20 Indonesia yakni “Recover Together, Recover Stronger”, ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Republik India Piyush Goyal di Los Angeles, setelah Forum Indo Pacific Economic Framework (IPEF) ditutup.

            Aspek yang menjadi fokus utama pemerintah Indonesia adalah mengimplementasikan kebijakan yang bergerak dalam aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi guna mengatasi dampak yang telah disebabkan oleh pandemi. Perekonomian Indonesia tercatat mampu tumbuh mencapai sebesar 5,01% (yoy) pada kuartal pertama 2022 dan 5,44% (yoy) pada kuartal kedua 2022, serta diproyeksikan akan tumbuh pada kisaran 4,5% - 5,3% pada penutupan tahun ini. 

“Tren positif ini diikuti dengan pulihnya beberapa indikator ekonomi, seperti konsumsi masyarakat, peningkatan investasi baik PMDN maupun PMA, termasuk dari sektor eksternal di mana surplus dalam neraca perdagangan terus berlanjut yang tercatat sebesar USD 7,23 Miliar. Pencapaian ini tentu saja berkat kerja sama yang erat antara Indonesia dengan banyak partner country, termasuk India.

Dalam pertemuan yang diadakan di Los Angeles terebut, Menteri Piyush selaku Menteri yang mewakili India dalam pertemuan ini mengharapkan dukungan Indonesia dalam berbagai Kerjasama ekonomi, misalnya kelapa sawit, perpajakan, daging, beras, industry otomotif, impor baja dan batu bara. Pemerintah India menyatakan dukungannya atas Presidensi G20 Indonesia akan puncaknya akan digelar di Bali pada November mendatang. 

“Kami memerlukan dukungan agar dapat tercapai hasil konkrit dari KTT G20 di Bali November mendatang, dimana India akan menjadi anggota Troika dengan Indonesia setelah KTT tersebut,” ujar Menko Airlangga. Menteri Piyush mengonfirmasi kehadirannya pada pertemuan KTT G20 November di Bali.

Sumber ekon.go.id
Sumber ekon.go.id

Pemerintah Indonesia tengah gencar dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui Kerjasama bilateral untuk meningkatkan volume perdagangan dan juga mempercepat petumbuhan ekonomi. Target hubungan kerjasama Indonesia dengan India volumenya dapat mencapai US$50 miliar, dimana saat ini volume perdagangan berkisar US$17 Miliar. Angka-angka ini terus bergerak menuju arah yang positif apabila dilihat dari Nilai total perdagangan Indonesia dengan India sekitar US$21,01 miliar di 2021 dan tercatat meningkat 48,48% dari 2020 yang sebesar US$14,15 Miliar. Volume perdagangan pada periode Januari hingga Juni 2022 yakni sekitar US$16,6 miliar atau naik 81% dari periode sama tahun lalu.

Selain dukungan-dukungan yang telah diberikan oleh Indonesia diatas, India juga mengharapkan dukungan dalam peningkatan Kerjasama ekonomi melalui ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA). India mengharapkan dukungan pemerintah Indonesia agar dapat memberikan kebijakan dan insentif yang sesuai untuk mendukung perdagangan produk-produk kedua negara. Hal ini bertujuan agar kegiatan perekonomian antar kedua negara dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan.

Pertemuan ini juga membahas mengenai kemungkinan India untuk melakukan pengembangan kerjasama di bidang farmasi dengan membangun manufaktur di Indonesia. Kerjasama dalam bidang farmasi ini bukan kali pertama untuk kedua negara, sebelumnya perusahaan India telah menjalin kerjasama dengan perusahaanfarmasi asal Indonesia yaitu Kalbe Farma sejak tahun 2018.

Terkait kerjasama Andaman and Nicobar, Menko Airlangga mendorong realisasi kerjasama joint task force dengan Pemerintah Provinsi Aceh. “Kami mengharapkan realisasi dari kerjasama ini gugus tugas gabungan Pemerintah India dan Pemerintah Provinsi Aceh dapat segera menghasilkan berbagai low hanging fruits,” ujar Menko Airlangga.

Sumber ekon.go.id
Sumber ekon.go.id

Menutup pertemuan tersebut, Menko menyampaikan rasa terima kasih karena telah diberikan penghargaan Priyadarshni Academy Award yang diberikan kepada Menko Airlangga beberapa waktu lalu. Menteri Piyush juga mengucapkan terima kasih atas bantuan tabung oksigen ke India pada saat merebaknya varian Delta pada bulan Juli 2021.

Pada pertemuan tersebut, Menko Perekonomian didampingi oleh Menteri Perindustrian, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Sesmenko Perekonomian, Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, dan Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian.

IPEF akan mendukung sistem perdagangan berbasis aturan global dan bekerja untuk meningkatkan dan memperluas arsitektur regional saat ini. Orang, kelompok, dan organisasi didorong untuk memikirkan dan mengomentari potensi manfaat dan dampak negatif dari kerangka ekonomi regional.

IPEF dirancang untuk memperluas kerangka arsitektur perdagangan saat ini, yang dapat menggabungkan undang-undang perdagangan kontemporer, proyek regional yang unik, dan kegiatan yang melibatkan sektor publik dan komersial. Beberapa ekonomi regional terbesar dan paling bersemangat dikumpulkan oleh IPEF.

Untuk menciptakan kerangka kerja ekonomi regional yang berfokus pada kesulitan dan masalah saat ini dan masa depan, kedua negara mengundang pengajuan proposal kreatif dan baru.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun