Mohon tunggu...
Maria Loiserina . T
Maria Loiserina . T Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UAJY

Saya adalah mahasiswa prodi manajemen yang tertarik di bidang SDM.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gaya Kepemimpinan Tokoh Perdamaian (Mahatma Gandhi)

3 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: file pribadi)

Nirbaya. Situasi politik yang tidak menentu dan di tengah ketertindasan masyarakat India akibat kekejaman kolonial, membuat Gandhi menganjurkan suatu anjuran nirbaya, yaitu suatu sikap untuk tidak pernah mengenal rasa takut terhadap kekuatan apapun.

  • Toleransi. Toleransi merupakan merupakan perluasan dari sikap hidup untuk tidak melakukan proses diskriminasi dalam masyarakat. Terhadap agama-agama yang ada, Gandhi (1981:110) berpandangan bahwa semuanya mengandung wahyu kebenaran, namun karena agama-agama tersebut garis besarnya dibuat oleh manusia yang tidak sempurna, maka keyakinan-keyakinan itu dipengaruhi oleh ketidaksempurnakan tersebut dan kebenaran tersebut menjadi tidak mutlak adanya.

  • 2. Transformasional Leadership

    Gandhi memimpin perjuangan anti kekerasan untuk membebaskan India dari dominasi asing. Ia menerapkan prinsip-prinsip pembangkangan sipil tanpa kekerasan untuk melawan penjajahan, diskriminasi rasial, eksploitasi ekonomi dan sosial, serta degradasi moral. Gerakan-gerakan yang Ia lakukan seperti Gerakan Non-Kooperasi (1920--1922) bertujuan melawan penjajah dengan tidak bekerja sama, seperti memboikot barang-barang Inggris dan institusi pemerintah, namun dihentikan setelah insiden kekerasan di Chauri Chaura. Gerakan Satyagraha, yang dimulai pada 1906 di Afrika Selatan, menentang aturan diskriminatif dengan perlawanan tanpa kekerasan dan dilanjutkan di India. Pada Gerakan Dandi atau Salt March (1930), Gandhi memprotes pajak garam dengan berjalan kaki ke pantai Dandi untuk membuat garam, menginspirasi jutaan orang untuk melawan aturan Inggris. Gerakan Quit India (1942) mendesak Inggris untuk segera meninggalkan India, meski gerakan ini memicu penangkapan besar-besaran, namun mempercepat kemerdekaan. Selain itu, Gandhi memimpin Gerakan Harijan (1932) untuk menghapus diskriminasi kasta rendah melalui integrasi sosial dan aksi puasa. Dalam Gerakan Swadeshi, Gandhi mendorong kemandirian ekonomi rakyat dengan menggunakan produk lokal, seperti kain buatan sendiri (khadi), guna mengurangi ketergantungan pada produk Inggris. 

    Disusun oleh:

    Luisa Griselda Giferi/ 210326074

    Devlin Roderick Aipassa/ 210326093

    Yennie/ 210326484

    Maria Loiserina Turnip/ 210326554

    Abinaya Kusuma W./ 220326631

    En Rico Timmothi Kwandy/ 220326956

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun