Mohon tunggu...
Stephanie
Stephanie Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontribusi Nyata Dr. Diana Elizabeth Waturangi untuk Indonesia

20 Januari 2016   23:30 Diperbarui: 24 Januari 2016   23:35 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Berprestasi Peringkat Pertama tingkat Kopertis III pada tahun 2010 ini memiliki konsep “House of Biotechnology” untuk Fakultas Teknobiologi. “Saya ingin Fakultas Teknobiologi tidak hanya menjadi tempat belajar bioteknologi bagi mahasiswa saja, tetapi juga menjadi tempat belajar bagi berbagai kalangan, untuk segala usia, juga kalangan yang lemah secara ekonomi. Oleh karena itu, kami (FTb UAJ) juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar untuk program corporate social responsibility mereka. Kami akan menjadi tenaga pengajar dan mereka akan menyediakan dana untuk kegiatan tersebut.”, paparnya. Selain itu, FTb UAJ juga berpartisipasi dalam program pengabdian kepada masyarakat, yaitu dengan melakukan pelatihan biologi dan bioteknologi untuk guru-guru SMA.

Selain mengajar, Beliau juga wajib menjalankan tugas lainnya. Dosen-dosen di Unika Atma Jaya diwajibkan untuk menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk menjalankan fungsi penelitian, Beliau mulai mencari ide penelitian yang berguna bagi masyarakat yang dapat menggabungkan rasa ketertarikannya mengenai penelitian bakteri mikrobiota dan patogen usus dengan kemampuan risetnya. Saat itu, Beliau menyadari bahwa penelitian dasar mengenai jajanan di sekolah dasar masih sangat terbatas. Hal ini menjadi perhatian Beliau karena standar keamanan pangan dari masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. “Itu kan prihatin sekali ya, Steph karena belum ada regulasi yang mengatur standar keamanannya.” ucapnya khawatir mengenai kondisi saat itu.

Oleh karena itu, Beliau memutuskan untuk melakukan riset mengenai keamanan pangan jajanan pinggir jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan deteksi cepat bakteri-bakteri patogen yang mengkontaminasi makanan dan minuman di pinggir jalan. Deteksi cepat ini dilakukan secara molekuler. Beliau juga menceritakan bahwa penelitian seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian karena tidak menghasilkan luaran berupa produk sehingga dianggap tidak aplikatif. Meskipun demikian, Beliau tetap teguh pada rasa kepedulian dan keingintahuannya, serta memutuskan untuk melakukan penelitian tersebut. Penelitian ini mendapat support finansial dari Indonesia Toray Foundation, International Society for Infectious Diseases, Amerika, dan International Foundation for Science, Swedia.

Beliau berpendapat bahwa kontaminasi mikroba dapat terjadi pada berbagai produk makanan dan minuman yang dapat diakibatkan antara lain oleh sanitasi yang kurang baik pada saat pengolahan, penyimpanan, maupun penyajian makanan dan minuman. Apabila kontaminan merupakan bakteri patogen, maka berpotensi mengakbatkan penyakit bagi yang mengkonsumsi. Pernyataan ini dikutip dari Majalah Keamanan Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Penelitian tersebut berbuah manis. Beliau bersama tim penelitinya menemukan berbagai mikroba pencemar makanan pinggir jalan dan mengembangkan metode deteksi mikroba pencemar yang cepat dan efektif. Tidak disangka, BPOM mencari peneliti yang berkaitan dengan pencemar makanan dan menemukan beberapa berkala ilmiah hasil publikasi Beliau. Saat ini, Ibu Diana terpilih menjadi nara sumber BPOM untuk aspek keamanan pangan. Selain itu, Beliau juga melakukan berbagai pelatihan analisis molekuler secara rutin bagi staf BPOM agar dapat mendeteksi mikroba pencemar pangan dengan cepat dan efektif. Cara yang dapat ditempuh, yaitu analisis DNA melalui reaksi polimerase berantai atau lebih dikenal dengan PCR, DNA microarray, serta amplifikasi asam nukleat sesuai dengan urutan basa tertentu.

Tak hanya melakukan penelitian, seorang peneliti juga perlu untuk menyajikan hasil penelitiannya secara lisan. Beliau meraih Global Health Award untuk menyajikan hasil penelitiannya. Keystone Symposia and Bill & Melinda Gates Foundation Travel Award didapatkannya sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2008 (untuk International Conference on Emerging Diseases di Thailand), tahun 2010 (untuk International Conference on Antibiotic Resistance di Amerika Serikat), dan tahun 2011 (untuk International Conference on Gut Microbiota di India). Selain itu, Beliau juga mendapatkan kesempatan untuk menyajikan hasil penelitiannya dengan meraih World Society Pedriatic Infectious Diseases (WSPID) Travel Award for WSPID Conference di Melbourne Australia, pada tahun 2011 dan 2013.

Pada tahun 2015, dosen yang sudah mendapatkan berbagai hibah penelitian di tingkat nasional dan internasional ini terpilih sebagai pemenang oleh American Society for Microbiology dalam ajang American Society for Microbiology Leadership Grant for International Educator. Selain itu, Beliau juga terpilih sebagai American Society for Microbiology Country Ambassador 2016. Secara singkat, Beliau bertugas untuk memperkenalkan mikrobiologi ke masyarakat Indonesia dan juga mengembangkan pendidikan mikrobiologi di Indonesia.

[caption caption="Dr. Diana E Waturangi saat Terpilih dalam ASM Leadership Grant for International Educator"]

[/caption]

Sebagai anggota masyarakat, kita memiliki profesi yang beragam. Sebagai salah satu tokoh muda, Ibu Diana telah membuktikan kontribusi nyatanya sebagai dosen dan peneliti untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, khususnya dalam bidang sains dan keamanan pangan. Mari kita ikuti teladan Beliau dengan tetap melakukan hal yang kita sukai dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat. Melakukan hal besar seperti yang Beliau lakukan memang tidak mudah, tetapi kita dapat memulainya dengan tindakan kecil kita dari sekarang. Selamat berkarya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun