Pelestarian Budaya Batik Nusantara sebagai Identitas Kultural

Batik merupakan salah satu warisan budaya yang masih terus dilestarikan hingga saat ini. Batik tidak hanya sekedar kain dengan motif yang berwarna-warni, namun jauh dibandingkan hal tersebut merupakan salah satu warisan budaya kultural Indonesia dan telah dinobatkan oleh UNESCO dalam kategori warisan budaya. Salah satu budaya Indonesia yang terkenal hingga saat ini adalah Batik, yang lebih dikenal sebagai salah satu pakaian adat dari Jawa. Menurut A.N.J. Th. A. Th. Van der Hoop menyebutkan bahwa banyak bukti yang dapat dilihat dari perkembangan batik dari jaman Hindu seperti di Arca Candi Ngrimbi Jombang, Candi Borobudur, dan tentunya Candi Prambanan yang memiliki pahatan dengan hiasan batik (Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, 1949). Batik juga selalu hadir di berbagai kegiatan mulai dari kegiatan adat, ritual budaya suatu daerah, dan tentunya menjadi sebuah tradisi dalam kehidupan masyarakat. 

Hingga saat ini, batik masih terus digunakan dan terus memiliki kebaruan dalam motif dan model. Apalagi untuk beberapa daerah, sudah banyak menggunakan batik sebagai salah satu mata pencaharian yang menjanjikan. Batik sendiri telah ditetapkan pula menjadi "Indonesian Cultural Heritage"  yang pada tanggal 2 Oktober 2009 dikeluarkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation (UNESCO) dalam kategori warisan budaya tak benda. 

Batik bukan hanya seni menggambar di atas sebuah kain, namun terdapat filosofis yang terkandung dalam motif batik (Sularso, dkk, 2009). Motif batik erat kaitannya dengan kehidupan dan budaya Jawa yang sangat kental. Batik sendiri selalu memiliki cerita masing-masing yang ingin disampaikan oleh pelukisnya. Sekarang ini, batik sudah muncul di berbagai daerah dengan motif serta cerita masing-masing dan lebih dikenal dengan "Batik Nusantara".