Mohon tunggu...
louis anatasia
louis anatasia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya - Program Studi Ilmu Komunikasi

Hal Favorit: Kucing & Musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Eksplorasi Gaya Bahasa dan Komunkasi Keluarga dalam Karya Nadin Amizah Melalui Lagu "Bertaut"

20 Desember 2023   15:52 Diperbarui: 20 Desember 2023   16:11 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Untuk mengeksplorasi gaya bahasa tentunya kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu pengerti dari gaya bahasa. Gaya bahasa merupakan elemen penting dalam analisis sebuah karya sastra guna memberikan dimensi ekspresif dan artistik yang mendalam. Dalam konteks ini, aku akan mengajak kalian untuk mengulas ragam gaya bahasa melalui lirik lagu "Bertaut" karya Nadin Amizah. Untuk menjelajahi konsep gaya bahasa dalam lirik lagu "Bertaut" ciptaan Nadin Amizah ini, kita dapat mendalami bagaimana penggunaan berbagai majas memberikan dimensi unik pada ungkapan dan cerita yang dibuat oleh si penyanyi. 

Lirik lagu ini diuraikan melalui prisma semiotika dan teori komunikasi keluarga, membahas bagaimana tanda-tanda dan simbol-simbol mengungkapkan dinamika hubungan dalam keluarga yang digambarkan. Dalam menjelajahi semiotika dan teori komunikasi keluarga, kita akan fokuskan pada cara simbol-simbol tertentu dalam lirik mencerminkan dinamika hubungan keluarga yang diilustrasikan oleh Nadin Amizah. Adakah pengaruh dari konteks budaya atau literatur yang dapat memperkuat interpretasi ini? 

Bagaimana simbol-simbol ini dapat diartikan dalam konteks keluarga modern atau kehidupan seorang ibu tunggal? Apakah ada elemen yang lebih mendalam dalam lirik yang mencerminkan realitas sosial atau kondisi psikologis karakter yang dijelaskan? Melalui teori-teori dari Keraf dan Tarigan, kita dapat menyelami keindahan bahasa yang melibatkan majas retoris, majas kiasan, serta elemen-elemen gaya bahasa lainnya. Dalam lirik lagu "Bertaut" karya Nadin Amizah ditemukan beragam jenis majas yang menambah dimensi ekspresif dan artistik. Majas seperti perumpamaan, metafora, dan hiperbola sangat berperan penting dalam membentuk makna.

Analisis ini mencakup konsep semiotika Roland Barthes, dengan fokus pada denotasi, konotasi, dan mitos yang tergambar dalam lirik lagu. Setiap bait lagu disusun untuk menggambarkan kehidupan seorang ibu single parent, serta memberikan kita wawasan yang lebih mendalam mengenai kekuatan dan ketergantungan dalam konteks keluarga. Artikel ini bertujuan untuk menggali makna mendalam dari setiap lirik dan menciptakan pemahaman lebih lanjut tentang penggunaan gaya bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pesan emosional dan naratif.

Pada baris 1, penggunaan majas perumpamaan menggambarkan hidup sebagai bajingan, memberikan nuansa negatif yang kurang ajar. Pada baris 2, melibatkan majas perumpamaan lebih lanjut, membandingkan hidup sendirian dengan landak yang sulit berinteraksi karena duri tajamnya.Pada baris 3, menciptakan dimensi tambahan dengan mengaitkan "menggonggong" dengan suara hujan, menciptakan citra hujatan seperti hujan yang tak henti.

Pada baris 4, memanfaatkan majas metafora untuk menggambarkan peran ibu sebagai pangeran dengan perumpamaan langsung pada keberanian dan penyelamatan, membawa citra dongeng.Pada baris 5, menggunakan hiperbola untuk memberikan gambaran berlebihan tentang perlakuan ibu pada saat sedih terhadap anaknya. Pada baris 6, 7, dan 8 mengaplikasikan majas penegasan pleonasme dengan kata-kata serupa untuk menekankan kekuatan dukungan ibu. 

Pada baris 9 hingga 11 menciptakan kesan hiperbola dengan ungkapan "seisi dunia tahu," menambah dimensi eksaggerasi pada keinginan untuk diketahui. Majas repetisi muncul pada baris 12 dengan kata "caraku," memberikan penekanan pada cara penanganan emosi. Pada baris 13 menggunakan majas simile, membandingkan hubungan ibu dan anak dengan detak jantung yang bertaut, menggambarkan hubungan yang erat. Pada baris 14 mengandung majas metafora dengan menyamakan nyawa dengan api yang menyala, menciptakan kiasan tentang kebermaknaan tokoh ibu. 

Pada baris 15 dan 16 menampilkan majas alegori dan hiperbola, menggambarkan kekuatan ibu yang "kuat setengah mati”. Pada baris 17 dan 18 menciptakan personifikasi pada "semuanya" yang berenang di kepala, mengekspresikan pemikiran yang terus-menerus. Pada baris 19 dan 20 menutup dengan majas asonansi, menekankan pengetahuan ibu sebagai jawaban atas pertanyaan anaknya.

Secara keseluruhan, lirik dari lagu “Bertaut” ini menghadirkan kisah yang memikat dan bermakna mengenai ikatan antara ibu dan anak serta memberikan wawasan mendalam mengenai kompleksitas dari hubungan keluarga dan emosi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun