Mohon tunggu...
Hazimatul Huriyah
Hazimatul Huriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030126 ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

seorang peyuka film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warung Makan Pring Ori: Mengorek Kisah di Balik Kesuksesan Bisnis Kuliner Terjangkau

23 Juni 2024   22:38 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:18 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi: wawancara bersama Ibu Titi

Di tengah derasnya arus bisnis kuliner, terdapat kisah-kisah menarik dari warung makan kecil yang mampu meraih sukses dengan menyajikan hidangan yang terjangkau namun tetap berkualitas. Salah satu contohnya adalah Warung Makan Pring Ori di Yogyakarta, yang telah menjadi favorit di kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Warung Makan Pring Ori telah menjadi salah satu warung makan yang paling dicintai di kalangan pelajar di Yogyakarta sejak berdiri pada tahun 2019. Dimulai dengan visi sederhana untuk menyediakan makanan lezat dengan harga yang terjangkau, mengawali perjalanan ini dengan tekad kuat untuk memberikan alternatif kuliner yang ramah di kantong tanpa mengorbankan kualitas rasa dan pelayanan.

Mereka terkenal dengan menunya "paket hemat" yang menyediakan menu tertentu dengan es teh gratis yang selalu diminati pengunjung, istilah - istilah menu seperti ini sudah tidak asing lagi bagi para pelanggan setianya serta reputasi kejujuran dalam menyajikan makanan segar dan autentik, tanpa perlu menonjolkan identitas khusus seperti "makanan khas Jawa". Pendekatan yang simpel namun jujur ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, menciptakan atmosfer ramai dan menyenangkan di warung mereka.

Warung Makan Pring Ori telah menjadi favorit di kalangan pelajar di Yogyakarta sejak didirikan. Dengan menawarkan makanan berkualitas, harga terjangkau, dan pelayanan hangat, warung ini berhasil mendapatkan tempat istimewa di hati pelanggan setia mereka. Keberhasilan mereka tidak hanya terlihat dari popularitas yang meningkat, tetapi juga dari dampak positif mereka dalam industri kuliner Yogyakarta, menjadi sumber inspirasi bagi banyak pengusaha kecil dalam menghadapi tantangan ekonomi yang berubah-ubah.

Warung Makan Pring Ori memiliki asal-usul yang unik. Sebelum bertransformasi menjadi warung makan, lokasi ini dulunya merupakan sebuah toko bahan bangunan yang menyediakan material konstruksi untuk kebutuhan pembangunan. Namun, nasib berubah drastis ketika gempa melanda dan mengakibatkan bangunan tersebut rusak parah. Sisa-sisa bahan bangunan yang tersisa setelah bencana kemudian dimanfaatkan dengan bijak untuk membangun ulang tempat tersebut. Meskipun awalnya menghadapi cobaan yang berat, pemilik dan timnya tidak patah semangat. Mereka melihat kesempatan baru dalam industri kuliner dan memutuskan untuk memulai usaha angkringan sebagai langkah awal menuju pemulihan dan keberlanjutan bisnis mereka.

Pada awalnya, peralihan dari bisnis bahan bangunan ke dunia kuliner tidaklah mudah. Warung Makan Pring Ori harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan pasar yang berbeda. Namun, dengan semangat pantang menyerah dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, mereka mulai meraih perhatian positif dari masyarakat sekitar. Menu paket hemat mereka, seperti paha bawah dengan es teh gratis, menjadi daya tarik utama yang membuat pengunjung setia kembali lagi.

Wawancara eksklusif dengan Ibu Titi, ibu dari pemilik Warung Makan Pring Ori, mengungkapkan perjuangan mereka dalam membangun kembali bisnis mereka dari nol. Ia menyoroti pentingnya kerja keras dan kesungguhan dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi, termasuk persaingan yang ketat dan fluktuasi harga bahan baku yang tidak menentu. Namun, dengan strategi yang tepat dan fokus yang kuat pada prinsip-prinsip mereka, Warung Makan Pring Ori berhasil mengatasi setiap rintangan dengan baik dan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.

dokumentasi pribadi: wawancara bersama Ibu Titi
dokumentasi pribadi: wawancara bersama Ibu Titi

Keberhasilan mereka bukan hanya tercermin dari popularitas warung makan ini, tetapi juga dari kontribusi positif mereka bagi komunitas lokal. Warung Makan Pring Ori tidak hanya menjadi tempat makan favorit, tetapi juga menjadi pilar ekonomi lokal dengan memberikan peluang kerja bagi penduduk setempat dan menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok lokal. Dengan komitmen mereka terhadap kualitas dan pelayanan, Warung Makan Pring Ori telah menjadi inspirasi bagi pemilik usaha lain dalam mengembangkan potensi bisnis mereka dalam industri kuliner yang dinamis dan kompetitif.

Dalam wawancara eksklusif, Ibu Titi, sapaan akrabnya, mengungkap bagaimana perjalanan keluarganya dalam membangun warung makan ini dari awal. Warung yang awalnya hanya berupa angkringan kecil, kini telah berkembang menjadi sebuah tempat yang mampu menjual lebih dari 500 porsi setiap harinya. Ibu Titi menjelaskan bahwa mereka mengolah sekitar 60-70 kg ayam per hari, yang setara dengan sekitar 6 potong ayam per- kilonya , dan ini belum termasuk menu lainnya.

"Iya mbak, sekitar 60-70 kg ayam perharinya, itu isinya kurang lebih 6 potong ayam, belum termasuk menu lain seperti lele ". Saat menceritakannya sambil mencatat penjualan di meja kasir.

Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Pada akhir 2019, Warung Makan Pring Ori mengalami tantangan ketika mereka harus menghadapi teguran dari Satpol PP terkait dengan volume pengiriman makanan melalui layanan ojek online seperti Grab dan Gojek. "karena pada saat itu, grab gojek benar- benar banyak mbak, jadi kan menuhin parkir dan kita karywan juga masih 4 orang jadi ya agak kewalahan" cerita ibu Titi.  Meskipun demikian, mereka berhasil mengelola situasi ini dengan baik dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak terkait dan terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung pada waktu itu. Selain itu, Ibu Titi juga membagikan bahwa ketika pertama kali dibuka, warung makan ini hanya dijalankan oleh 4 orang karyawan. 

dokumetasi pribadi: karyawan saat menyiapan pesanan
dokumetasi pribadi: karyawan saat menyiapan pesanan

dokumentasi pribadi: menu
dokumentasi pribadi: menu

Alasan mengapa harga paket di Warung Makan Pring Ori tetap stabil meskipun terjadi kenaikan harga bahan pangan adalah karena prinsip yang dipegang teguh oleh Ibu Titi dan keluarga, yaitu prinsip bahwa sebagai penjual, lebih baik mengalah terlebih dahulu daripada menghadirkan harga tinggi yang dapat mengurangi jumlah pelanggan. Ibu Titi percaya bahwa menjaga harga tetap terjangkau tidak hanya menarik lebih banyak pelanggan, tetapi juga membangun kepercayaan dan konsistensi dalam bisnis mereka.

Dalam pandangan Ibu Titi, keberlanjutan bisnis bukan hanya tentang keuntungan jangka pendek, tetapi juga tentang membangun hubungan baik dengan pelanggan. Dengan mempertahankan harga yang terjangkau, mereka dapat memastikan bahwa warung mereka tetap ramai dengan pelanggan setia yang senang dengan nilai yang diberikan. Strategi ini juga mencerminkan komitmen mereka untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan di tengah kondisi ekonomi yang berubah-ubah, seperti kenaikan harga bahan baku.

Selain itu, keputusan untuk tidak menaikkan harga paket juga merupakan bagian dari visi jangka panjang mereka untuk menjaga reputasi Warung Makan Pring Ori sebagai tempat makan yang ramah di kantong. Dengan mempertahankan harga stabil, mereka mengamankan posisi mereka di pasar kuliner lokal dan membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan masa depan. Ini tidak hanya membantu mereka bertahan dalam persaingan yang ketat, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk terus melayani masyarakat dengan nilai yang baik dan konsistensi yang tinggi.

Keberhasilan Warung Makan Pring Ori tidak didapat dengan mudah. Mereka harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan yang ketat di pasar kuliner dan fluktuasi harga bahan baku yang tidak menentu. Namun, dengan strategi yang tepat dan fokus yang kuat pada prinsip-prinsip mereka, mereka berhasil mengatasi setiap rintangan dengan baik dan terus berkembang.

Warung Makan Pring Ori adalah bukti bahwa dedikasi dan inovasi dapat membawa sebuah usaha kecil menjadi sukses besar. Mereka tidak hanya menyediakan makanan lezat tetapi juga menawarkan pengalaman kuliner yang menyenangkan dan terjangkau bagi masyarakat. Keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi pemilik usaha lain untuk mengeksplorasi potensi bisnis mereka dalam industri kuliner yang beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun