Mohon tunggu...
Lourdy Mulianandya
Lourdy Mulianandya Mohon Tunggu... Petani - Sedang bermahasiswa

Sedang belajar menulis dan berusaha untuk lebih bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Permakultur, Berkebun Menyenangkan di Rumah

13 Mei 2020   13:07 Diperbarui: 13 Mei 2020   14:44 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : instabuster.net

Akhir-akhir ini, penghuni muka bumi sedang menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan yaitu pandemi COVID-19. Banyak kegiatan yang terpaksa ditunda bahkan dibatalkan karena dengan adanya pandemi ini harus melakukan physical distancing untuk meminimalkan risiko penularan. Beberapa bulan ini hampir semua kegiatan dilakukan di dalam rumah. Tidak sedikit pula yang bekerja dan belajar dari rumah.

Bagi beberapa orang yang terbiasa bekerja di rumah tidak ada pengaruh yang cukup berarti, namun bagi orang yang terbiasa bekerja di luar rumah jelas keadaan ini membosankan bahkan menyebabkan stress.

Untuk mengurangi stress, orang-orang cenderung mencari kegiatan lain untuk refreshing dan mengisi waktu luang di rumah,salah satunya berkebun.

Berkebun merupakan kegiatan rekreasi yang menyenangkan, apalagi dalam kondisi saat ini. Mengapa? Karena dengan berkebun kita dapat menyalurkan ekspresi kita dengan bercocok tanam. Selain itu setelah beberapa waktu merawatnya, dapat dinikmati keindahannya dan hasil buahnya. Lahan yang sempit di perkotaan sering menjadi kendala bagi sebagian orang. Namun sebenarnya tidak.

Dalam berkebun tidak selalu membutuhkan lahan yang luas, bahkan di teras kecilpun dapat dimanfaatkan untuk berkebun. Ada salah satu gaya berkebun yang sangat cocok diterapkan di lahan-lahan sempit yaitu permakultur.

Permakultur berasal dari Bahasa Inggris yaitu permanent dan agriculture yang memiliki arti pertanian permanen. Mengapa demikian? Karena dalam permakultur terdapat kombinasi penanaman tanaman buah, sayur, dan tanaman hias dalam satu tempat. Permakultur sendiri tidak memerlukan lahan yang luas, hanya perlu penanaman tanaman yang beragam sesuai dengan kebutuhan dapur.

Sebagai contoh, dalam memasak seringkali membutuhkan cabai, tomat, selada, dan daun bawang. Nah untuk memenuhinya kita dapat mengombinasikan beberapa jenis tanaman itu di dalam satu tempat. Dengan demikian, dalam beberapa bulan kedepan kita dapat memanen tanaman tersebut dan menjadi bahan tambahan di dapur.

Sumber : instabuster.net
Sumber : instabuster.net

Permakultur menjadi sangat menarik karena dalam satu tempat tanam dapat menghasilkan bermacam-macam tanaman yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Alasan menanam berbagai jenis tanaman di dalam satu tempat adalah untuk meminimalisir terserangnya hama. Jika terserang hama, risiko penyebaran ke tanaman lain lebih kecil karena hama cenderung menyerang tanaman yang sama jenisnya.

Kombinasi tanaman dapat divariasikan sesuai dengan selera. Misalkan jenis cabai dapat dikombinasikan dengan wortel, bunga.

Cara penanaman seperti ini dapat membantu untuk mengurangi risiko terserangnya hama karena dengan menanam bunga yang sering ditinggali oleh predator hama, lambat laun akan membantu untuk mengurangi serangan hama.

Dalam berkebun di rumah, permakultur dapat menjadi alternatif dan trend baru untuk memenuhi kebutuhan dapur secara berkala. Tidak ada salahnya untuk mencoba, misalkan gagal tidak apa-apa itu adalah bagian dari belajar. Lebih baik gagal mencoba daripada tidak pernah mencoba. Mari mulai mengisi waktu dengan kegiatan yang menyenangkan dan menyegarkan, salah satunya dengan berkebun. Mari belajar selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun