Mohon tunggu...
Lourdy Mulianandya
Lourdy Mulianandya Mohon Tunggu... Petani - Sedang bermahasiswa

Sedang belajar menulis dan berusaha untuk lebih bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Next Leader"?

4 Maret 2019   21:19 Diperbarui: 5 Maret 2019   05:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : blog.qontak.com

Semua orang mampu menjadi seorang leader. Bagaimana bisa hal itu dapat disimpulkan? Ya jelas seperti tutur di atas. Semua manusia memiliki bakat kemampuan dasar dalam memimpin. Walaupun tidak semuanya. Namun tentang hal mengenai ada tidaknya bakat memimpin itu tidaklah suatu masalah yang besar, karena kemampuan untuk memimpin dapat diciptakan dan dilatih

Begitu juga dengan diri kita sendiri. Sama halnya dengan orang lain, kita dimampukan untuk menjadi seseorang pemimpin. Hal itu jelas bisa terjadi dari diri kita. Walaupun terkadang kita terkadang mengelak untuk tanggung jawab itu karena dirasa tanggung jawab itu terlalu besar. Hal itu hanyalah asumsi kita belaka. 

Sama halnya ketika kita melakukan hal baru, pasti pada awalnya kita merasa tak mampu. Tetapi setelah mau memulai dan mulai merasakan bagaimana rasanya, lama-kelamaan kan menjadi kebiasaan. Semua dapat dilakukan oleh kita karena tidak ada yang tak mungkin dan semua dapat terjadi.

Kita dilahirkan sebagai pemenang dan menjadi seorang pemimpin. Tak bisa dipungkiri kita terlahir menjadi seorang pemenang dan menjadi seorang pemimpin. Hal itu dapat terlihat dari kebiasaan kita sehari-hari seperti menjadi penengah dalam suatu masalah. Hal itu mungkin tak disadari oleh kita sebagai contoh sederhana dalam sifat kepemimpinan.

Diri kita terkadang merasa sifat itu tak terlihat sama sekali. Hal bisa saja terjadi karena kita terlalu sibuk melihat orang lain dan membandingkan dengan kelemahan kita. Kita terlalu lama menutup mata supaya tak melihat diri sendiri. Hal itu sangat disayangkan karena ada saat kita mampu melihat diri dan menggali potensi kita sendiri. Dan pasti sifat kepemimpinan itu akan tampak karena kita mau melihatnya dan mengakuinya.

sumber : blog.qontak.com
sumber : blog.qontak.com
Hidup adalah sebuah siklus yang selalu berputar dan tak akan berhenti selama Tuhan masih mengijinkan. Inilah saat bagi kita untuk menjadi leader atau pemimpin bagi komunitas-komunitas kita. Kita mampu menjadi seorang pemimpin, kita juga mampu memimpin dalam skala dan cangkup yang lebih besar. Walaupun pada awal terasa berat, tetapi semua akan menjadi berharga dan menjadi seorang leader adalah pijakan awal untuk naik tingkat.

Ketika yang dewasa semakin menua dan anak beranjak dewasa, semua akan terjadi dan tak dapat berhenti. Kita sebagai pemuda beranjak dewasa, inilah saatnya kita untuk tak mengelak dan tak mementingkan ego diri sendiri yang jika diladeni akan menjadi-jadi. Kita adalah pemipin dan kitalah pemimpin hebat selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun