Semua orang mampu menjadi seorang leader. Bagaimana bisa hal itu dapat disimpulkan? Ya jelas seperti tutur di atas. Semua manusia memiliki bakat kemampuan dasar dalam memimpin. Walaupun tidak semuanya. Namun tentang hal mengenai ada tidaknya bakat memimpin itu tidaklah suatu masalah yang besar, karena kemampuan untuk memimpin dapat diciptakan dan dilatih
Begitu juga dengan diri kita sendiri. Sama halnya dengan orang lain, kita dimampukan untuk menjadi seseorang pemimpin. Hal itu jelas bisa terjadi dari diri kita. Walaupun terkadang kita terkadang mengelak untuk tanggung jawab itu karena dirasa tanggung jawab itu terlalu besar. Hal itu hanyalah asumsi kita belaka.Â
Sama halnya ketika kita melakukan hal baru, pasti pada awalnya kita merasa tak mampu. Tetapi setelah mau memulai dan mulai merasakan bagaimana rasanya, lama-kelamaan kan menjadi kebiasaan. Semua dapat dilakukan oleh kita karena tidak ada yang tak mungkin dan semua dapat terjadi.
Kita dilahirkan sebagai pemenang dan menjadi seorang pemimpin. Tak bisa dipungkiri kita terlahir menjadi seorang pemenang dan menjadi seorang pemimpin. Hal itu dapat terlihat dari kebiasaan kita sehari-hari seperti menjadi penengah dalam suatu masalah. Hal itu mungkin tak disadari oleh kita sebagai contoh sederhana dalam sifat kepemimpinan.
Diri kita terkadang merasa sifat itu tak terlihat sama sekali. Hal bisa saja terjadi karena kita terlalu sibuk melihat orang lain dan membandingkan dengan kelemahan kita. Kita terlalu lama menutup mata supaya tak melihat diri sendiri. Hal itu sangat disayangkan karena ada saat kita mampu melihat diri dan menggali potensi kita sendiri. Dan pasti sifat kepemimpinan itu akan tampak karena kita mau melihatnya dan mengakuinya.
Ketika yang dewasa semakin menua dan anak beranjak dewasa, semua akan terjadi dan tak dapat berhenti. Kita sebagai pemuda beranjak dewasa, inilah saatnya kita untuk tak mengelak dan tak mementingkan ego diri sendiri yang jika diladeni akan menjadi-jadi. Kita adalah pemipin dan kitalah pemimpin hebat selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H