[caption caption="Dokpri"][/caption]aku hanyalah aku
yang menerobos sudut gelap
dengan mata yang hanya bisa melihat cahaya
berlari dengan kaki yang suatu saat bisa terpeleset
meraih dengan tangan yang kurus tak berotot
memikul dengan pundak yang lemah
pengetahuan standar yang bahkan jauh dibawah rata rata
tak ada yang lebih dalam diriku
tak ada yang bisa kubanggakan
didalam diriku..
aku terlalu lemah untuk itu
aku terlalu berdosa bila aku jujur, aku tidak suka kehidupanku
mungkin saja kehidupan yang suka padaku..
Â
terkadang aku ingin menyerah, bukan karena aku tidak berani
hanya saja aku tidak mau kamu kecewa lagi
meneteskan air mata..
kata kata yang menyemangatiku yang bahkan sama sekali bohong
senyuman yang sebenarnya palsu
menepuk pundakku yang sebenarnya pukulan yang kamu perhalus
aku hanya tidak menginginkan hal itu
namun aku berada di dalam dua pilihan yang serupa tapi tidak sama
Â
aku menopang tubuhku diatas tumpuan kaki ku
dan aku menopang hidupku diatas tumpuan jiwaku
dan jiwaku ditopang oleh tangan Tuhanku
yang berhak atas tubuh dan hidupku
Â
di dalam aku masih ada aku yang lain
yang hadir ketika aku yang sebenarnya hilang
hilang tertelan hampa dunia..
aku menyesali satu detik waktuku
yang terbuang untuk satu kesalahan
karna itu akan mengancurkan pikiranku selama satu masa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H