Tomohon menjadi daftar destinasi para bikers dan riders dalam touring ke Sulawesi. Bukan tanpa alasan. Tomohon menyuguhkan wisata alam yang indah dan dukungan hawa sejuk yang nyaman sehingga cocok untuk istirahat.
Betapa lama para riding memacu kendaraanya dari Makassar menuju Manado guna menumpuh jarak kurang lebih 1765 km. Konon, perjalanan darat menuju ujung pulau Sulawesi ini bisa menghabiskan 6 hari. Itupun sudah termasuk waktu istirahatnya.
Melalui Whatsapp, Nita, teman saya SMP, yang tinggal di Bandung, kirim kabar ke saya bahwa Nita dan temannya mau datang ke Tomohon.
Hanya bertiga, kata Nita. Mas Iman, suami Nita,  dan Tati, teman baiknya serta dia. Kemudian. Nita bercerita  bahwa ia dan teman-temanya mulai bergabung dengan para bikers dari Gorontalo.
Para bikers dari Tim Gasax Indonesia melakoni touringnya dari Jakarta. Â Mereka menunggangi BMW GS, yang tersohor sebagai sepeda motor adventure touring. Lalu, sebagian bikers mengangkut sepeda motornya dengan Kapal Pelni menuju ke Gorontalo. Yang lain, start dari Makassar.
"Para bikers itu teman-teman angkatan suami saya di akademi. Saya dan teman-teman mengikuti dari belakang dengan menggunakan mobil Hiace Premio," jelas Nita.
Perjalanan darat lewat jalan Trans Sulawesi dari Gorontalo ke Manado, memakan waktu kurang lebih 10 jam. Jalannya memang mulus, tapi banyak belokan dan naik turun. Sepanjang perjalanan saat menyisir pantai, pemandangannya memang indah. Begitu Nita, teman SMP saya, mengkisahkan perjalanannya melalui whatsapp.
Kedatangan Nita di Tomohon membuat saya berpikir, mau diajak ke mana? Lewat WA, Nita memberitahukan bahwa dia, suami dan temannya akan menginap di Tomohon dua malam.
"Dua hotel ini, saya rekom. Hotel Villa Emitta atau Hotel Grand Master Villa. Keduanya tidak jauh dari Lokon, tempat tinggal saya," balas saya ke Nita lewat WA.
Saya sedikit kesulitan membuat itinerary buat rombongan Nita.
Kata Nita, rombongan para biker ternyata sudah singgah di Danau "berwarna" Linow, objek wisata yang proper bagi wisatawan. Pasar Ekstrim Tomohon, yang terkenal dengan menjual daging binatang yang ekstrim seperti Paniki (kelelawar), Patola (ular Piton), RW (anjing), tikus ekor putih yang diburu di hutan, babi hutan, babi ternak, dan nike (ikan kecil) juga sudah dikunjungi.
"Nita, saya tidak ikut ke Pasar Ekstrim. Jijik," kata Nita.
Selain tempat itu, bikers ini sudah sampai tur ke danau Tondano, di Tompaso. Rupanya, salah satu anggota biker asal Manado menjamu mereka.
"Kalau mereka sudah singgah Danau Tondano, Danau Linow lalu Nita dan temannya, mau diajak ke mana lagi di Tomohon?" pikir saya.
Setelah berpikir sejenak, saya sodorkan destinasi wisata di kawasan Desa Kumelembuai. yaitu Tuur Ma'asering, Bukit Tetetana, Â Agro Wisata Rurukan, Kai Meya Pinaras, Kilapong Hills dan Taman Kelong.
Nita, suami dan temannya sudah lansia. Jadi, tempat wisata dan kuliner yang cocok duduk ngopi dan bercengkerama tanpa terganggu oleh kebisingan kota.
Berikut ini, objek wisata Tomohon yang sempat kami kunjungi.
Tuur Ma'asering
Disambut dengan suara musik bambu, kami tiba di Tuur Ma'asering. Tuur artinya pohon besar yang sudah mati, kemudian meninggalkan batangnya tertanam di dalam tanah.
Dikeliling oleh pohon Aren (Nira), pemilik menyuguhkan kepada setiap pengunjung instalasi bagaimana pembuatan Cap Tikus.
"Cap Tikus adalah minuman beralkohol tradisional khas Minahasa yang dihasilkan dari fermentasi dan distilasi air nira pohon enau. Minuman ini memiliki kandungan alkohol 40--75%," ujar penjaga sambil menyodorkan tiket masuk seharga 15 ribu rupiah per orang dan menyampaikan tiket masuk ini bisa ditukar dengan minuman saguer khas Minahasa atau segelas kecil cap tikus berkadar alkohol.
Wisata Hutan Aren ini memang cocok untuk spot foto dengan nuansa alam hutan aren.
Bukit Tetetana
Masih di desa Kumelembuai, kami menuju ke Bukit Tetetana Suluan. Setibanya di bukit ini, kami disambut oleh kabut yang menutupi pemandangan ke arah kota Manado.
Meski demikian, tumbuhan bunga aneka warna yang ditanam rapi membuat kami senang untuk foto-foto.
Di tempat ini, pengunjung bisa pesan kopi dan pisang goreng goroho dengan pelengkap rica roa. Ada pengunjung yang sedang menikmati Mie Cakalang, penghangat dari dinginnya hawa pegunungan.
Kai Meya
Tempat ini dibangun di sekitar Pinaras di atas tebing dengan pemandangan Gunung Lokon. Pengunjung datang untuk minum dan makan sambil refreshing melihat pemandangan.
Kabut tiba-tiba datang. Indahnya Gunung Lokon dan hutan di kaki gunung, diselimuti kabut yang disertai dinginnya udara.
Menyeruput lemon tea dan menyantap burger roti, kami menikmati dengan alunan musik bambu khas Minahasa.
Kilapong Hills
Tempat wisata ini masih baru. Mengandalkan view Gunung Lokon dan Glamping, pengunjung diajak untuk menikmati terbenamnya matahari sambil minum kopi atau menyantap pisang goreng dicocol sambel roa.
Karena rombongan mau sholat, kami meninggalkan lokasi yang semakin ramai oleh pengunjung, sebelum matahari terbenam.
Bukit Berbunga Warembungan
Lokasi bukit ini Warembungan yang secara geografis berada di Wilayah Minahasa, tak jauh dari Tomohon. Kurang lebih 15 menit perjalanan. Bukit ini ada fasilitas wedding chapel, salib raksasa dan cafe.
Setelah makan siang di resto Pasir Putih di Manado dan cari oleh-oleh di Merciful Wanea, kami menuju ke bukit ini untuk memandang keindahan kota Manado, dengan pantainya yang mengarah ke Bunaken.
Sekali lagi secangkir kopi menemani kami hingga matahari terbenam.
Memang, jika beruntung tanpa halangan awan, indahnya langit lembayung senja matahari terbenam mengobati rasa rindu kita kepada Sang Pencipta.
Taman Kelong
Tur kami lanjutkan dengan makan malam di Taman Kelong yang berlokasi di Jalan Lingkar Barat Tomohon.
Menu halal yang kami pesan, menggoyang lidah kelu kami sambil menikmati taman bunga yang tumbuh rapih di pinggir kolam penuh ikan koi.
Perut terisi dengan cap cay, sapo tahu, nasi goreng seafood dan nasi tutus cumi hitam. Suasana resto alam sungguh membuat kami betah berlama-lama di tempat ini.
Setelah dari Taman Kelong, rombongan kembali ke Hotel. Karena ini hari terakhir (24/11/2024) bagi tamu saya, salam perpisahan pun terjadi.
Kata mas, kenapa nggak dari kemarin kita ke Taman Kelong? ungkap Nita setelah sampai di Bandung. Â Maksudnya Taman Kelong membuat Mas Iman, suami Nita, rindu datang kembali ke Tomohon.
Oh ya, sekedar info, rata-rata tiket masuk ke objek wisata tersebut antara 15 ribu hingga 20 ribu per orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H