Tuur Ma'asering
Disambut dengan suara musik bambu, kami tiba di Tuur Ma'asering. Tuur artinya pohon besar yang sudah mati, kemudian meninggalkan batangnya tertanam di dalam tanah.
Dikeliling oleh pohon Aren (Nira), pemilik menyuguhkan kepada setiap pengunjung instalasi bagaimana pembuatan Cap Tikus.
"Cap Tikus adalah minuman beralkohol tradisional khas Minahasa yang dihasilkan dari fermentasi dan distilasi air nira pohon enau. Minuman ini memiliki kandungan alkohol 40--75%," ujar penjaga sambil menyodorkan tiket masuk seharga 15 ribu rupiah per orang dan menyampaikan tiket masuk ini bisa ditukar dengan minuman saguer khas Minahasa atau segelas kecil cap tikus berkadar alkohol.
Wisata Hutan Aren ini memang cocok untuk spot foto dengan nuansa alam hutan aren.
Bukit Tetetana
Masih di desa Kumelembuai, kami menuju ke Bukit Tetetana Suluan. Setibanya di bukit ini, kami disambut oleh kabut yang menutupi pemandangan ke arah kota Manado.
Meski demikian, tumbuhan bunga aneka warna yang ditanam rapi membuat kami senang untuk foto-foto.
Di tempat ini, pengunjung bisa pesan kopi dan pisang goreng goroho dengan pelengkap rica roa. Ada pengunjung yang sedang menikmati Mie Cakalang, penghangat dari dinginnya hawa pegunungan.