Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kereta Api "New Generation" Luxury Memang Beda

23 Oktober 2024   14:38 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Malam di Stasiun (Dokumen Pribadi) 

Kereta Api Indonesia (KAI) sekarang ini sedang mengenakan "baju baru" yang dikemas dalam istilah "New Generation". Karena itu, tak heran KAI melakukan perubahan dan perbaikan mulai dari bagian ekterior, interior dan pelayanan di dalam kereta maupun pelayanan pemesanan secara digital.

 "Sebut saja Kereta Ekonomi dan Eksekutif New Generation yang lebih nyaman, Kereta Panoramic yang ciamik, Kereta Compartment Suite Class dan Luxury dengan fasilitas mewah, serta mempercepat waktu tempuh dan memperpanjang rute perjalanan kereta api" saya kutip dari Kompasiana dalam pengantar Topik Pilihan.

Pengalaman naik Kereta Luxury jurusan Gambir - Malang pada saat liburan sekolah tiba, meyakinkan saya bahwa memang "baju baru" yang dipakai oleh KAI membuat saya mungkin juga penumpang lain menjadi penasaran hingga tertarik untuk mencobanya.

Bagi saya, perantau di luar Jawa, KAI adalah moda transportasi yang bukan hanya mempermudah perjalanan mudik saya hingga sampai tujuan. Tetapi, KAI menawarkan diri menjadi pilihan terbaik sebagai moda transportasi bagi saya yang menyukai traveling atau wisata.

Betapa tidak. Setiap kali pulang liburan, setahun dua kali liburan, saya naik pesawat dari Manado. Lalu turun di bandara Soekarno Hatta Jakarta. Setelah itu, dengan menggunakan bis, saya menuju ke Stasiun Gambir atau Stasiun Pasar Senen. Dengan kereta api, saya melanjutkan perjalanan ke arah Timur.

Mengapa saya tidak langsung saja menuju ke Semarang dengan pesawat terbang? Sebenarnya cara itu bisa saya lakukan. Tapi, saya ingin menikmati waktu liburan saya dengan naik Kereta Api dari Gambir.

Kereta Gajayana Luxury mengantar saya menuju ke Malang. Waktu itu, saya ingin berlibur ke Malang. Meski saya harus merogoh dalam kantong saya lebih dari satu juta rupiah, tetapi KAI telah memberikan kenyamanan prima selama perjalanan wisata saya.

Dengan latar belakang itulah saya memberanikan diri untuk bertanya kepada KAI. Apakah KAI bisa menjadikan kereta api sebagai moda transportasi wisata bagi masyarakat luar Jawa?

Jawabnya, tentu bisa. Kereta api Indonesia memiliki potensi besar untuk dijadikan moda transportasi wisata bagi masyarakat luar Jawa.

Ada beberapa alasan yang mendukung hal ini. Semoga alasan saya sebagai perantau di luar Jawa ini didengar oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo. Berharap Kompasiana, menyampaikan langsung kepada Pak Didiek Hartantyo agar Kereta Api Indonesia ke depannya semakin nyaman dipakai sebagai moda transportasi bagi para perantau di luar Jawa.

Keunikan Rute: 

Kereta api di Indonesia memiliki rute yang beragam, melewati berbagai lanskap alam yang indah, mulai dari pegunungan, sawah, hingga pantai. Ini menawarkan pengalaman perjalanan yang unik dan menarik bagi wisatawan.

Ketersediaan Kereta Wisata: 

Beberapa operator kereta api di Indonesia sudah menyediakan kereta wisata dengan fasilitas yang lebih nyaman dan menarik, seperti kereta panoramic yang memungkinkan penumpang menikmati pemandangan alam dengan lebih leluasa.

Harga Terjangkau: 

Biaya perjalanan dengan kereta api umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan moda transportasi udara, sehingga menjadi pilihan yang menarik bagi wisatawan dengan anggaran terbatas.

Promosi yang Efektif: 

Dengan promosi yang tepat, potensi wisata kereta api dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh Kereta Api Indonesia.

Perbaikan Infrastruktur: 

Beberapa jalur kereta api di Indonesia masih perlu diperbaiki untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan perjalanan.

Peningkatan Frekuensi: 

Perlu adanya penambahan frekuensi perjalanan kereta api, terutama untuk rute-rute wisata yang populer.

Kerjasama dengan Destinasi Wisata: 

Perlu adanya kerjasama yang lebih erat antara operator kereta api dengan destinasi wisata untuk menciptakan paket wisata yang menarik.

Contoh Rute Wisata Potensial:

Jakarta - Bandung: Rute ini menawarkan pemandangan alam yang indah, seperti perkebunan teh dan Gunung Tangkuban Perahu.

Yogyakarta - Surabaya: Rute ini melewati beberapa kota budaya dan sejarah, seperti Solo dan Malang.

Kesimpulannya, kereta api Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi masyarakat luar Jawa. Dengan upaya yang tepat, kereta api dapat menjadi pilihan transportasi yang nyaman, aman, dan terjangkau untuk menjelajahi keindahan Indonesia.

Suasana Malam di Stasiun (Dokumen Pribadi) 
Suasana Malam di Stasiun (Dokumen Pribadi) 

Alasan itu melengkapi pengalaman saya ketika naik kereta api Gajayana Luxury dari Gambir ke stasiun Malang Kota Baru.

Di Gambir, saya coba fasilitas ruangan  "lounge" . Saya sedikit malu ketika masuk ternyata saya terlalu cepat masuk "lounge" sehingga ditolak oleh petugas. Ternyata, "lounge" dibuka kalau tidak salah satu jam sebelem jam keberangkatan. Meski demikian, saya menikmati makan dan minuman yang disediakan secara gratis bagi penumpang kereta Luxurry.

Waktu itu, pramugari yang melayani makanan dan minuman tampil dengan ramah dan senyum. Ini mengingatkan saya pada budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).

AC ruangan berjalan dengan baik dan cenderung dingin saat malam tiba. Soal kesenyapan, masih perlu dievaluasi. Mungkin karena kereta Luxury hanya satu gerbong yang dirangkaikan dengan kereta eksekutif.

Tablet dan hp saya tidak kekurangan daya listrik karena colokan listriknya sudah lengkap. Bahkan, saya lihat ada penumpang yang sedang asyik dengan laptopnya, mungkin untuk bekerja. Hanya waktu itu, yang membuat saya sedikit kecewa adalah jaringan wifi yang belum bisa terkoneksi dengan gadget saya.  

Semoga liburan Desember yang akan datang saya bisa mencoba naik kereta api Panaromic ke jalur Selatan hingga Banyuwangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun