Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Mengamati "Full Blue Moon" Jarak Terdekat Bulan ke Bumi

1 September 2023   08:24 Diperbarui: 1 September 2023   15:00 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusias Siswa dalam Pengamatan Supermoon (Dokumentasi pribadi)

Dampak Supermoon

"Apa dampak terjadinya Supermoon?" Tanya Jonard Wemben, di sela-sela pengamatan Supermoon tadi malam.

"Supermoon tidak menimbukan efek berbahaya bagi Bumi dan manusia. Namun demikian, cahaya terang Bulan bisa mempengaruhi siklus tidur dan aktivitas hewan-hewan noctural yang sensitif dengan cahaya, ya sedikit terganggu. Selain itu, menyebabkan laut pasang hingga di daerah pesisir terjadi banjir rob" jelas Mario.

Sebagian siswa mempelajari bagaimana cara memotret fenomena alam Supermoon melalui handphonenya. Tentu saja menggunakan handphone yang sudah dipasang di lubang teleskop.

"Menjaga stabilitas kamera dari getaran, itu penting. Gunakan model kamera manual atau Pro Model untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan mengatur fokus, kecepatan rana atau speed, dan ISO. Kalau ingin mendapatkan warna bulan biru, WB (White Balance)nya diarahkan ke lebih kecil sekitar 2300K. Sebaliknya jika digeser ke ukuran 10000K warna bulan bisa jadi coklat," jelas saya kepada mereka.

Antusias Siswa dalam Pengamatan Supermoon (Dokumentasi pribadi)
Antusias Siswa dalam Pengamatan Supermoon (Dokumentasi pribadi)

Warna bulan yang paling natural atau merah asli terjadi saat Super Blood Moon. Saya pernah menulis tentang bulan merah dengan judul "Mengejar Gerhana Bulan dan Menatap Super Blood Moon".

Setelah pengamatan, para siswa kembali ke asrama dengan perasaan lega dan jam 20.00 mereka melanjutkan studi mandiri. Saya dengan Mario masih melanjutkan kegiatan untuk merekam gerakan Supermoon dengan menggunakan Hape yang dipasang di lubang teleskop.

Keseruan pengamatan fenomena alam Supermoon tadi malam itu, bisa dilihat di video di bawah ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun