Menurut Informasi PT GNI, tercatat bahwa pada awal tahun 2022, PT GNI mengekspor produk feronikel sebesar 13.650 ton senilai 23 juta dolar AS. Melalui ekspor ini, PT GNI mampu meningkatkan nilai bijih nikel hingga 14 kali lipat dari sebelumnya.
Keberhasilan ekspor itu disebabkan adanya alih teknologi yang diterapkan oleh PT GNI yaitu menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dalam proses produksinya.
PT GNI Mengutamakan Safety
Sesuai amanah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), setiap perusahaan, wajib menerapkan 18 syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja. Untuk itu, PT GNI telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam menjalankan industri smelter yang ditunjukkan pada saat kunjungan kerja Kemnaker Februari 2023 yang lalu.
P2K3 ini dipastikan menjadi bagian dari Prosedur Kerja PT GNI.
"Pemerintah bersama pengawas ketenagakerjaan secara konsisten melakukan pembinaan terhadap pelaku industri dalam penerapan K3," ujar Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Yuli Adiratna kepada Kompas (11/8/2023).
Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja (K3), PT GNI menerapkan prosedur kerja PT GNI secara rutin dengan mengadakan agenda Pendidikan dan Latihan Dasar (diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja dengan menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu.
Kegiatan diklatsar tersebut diselenggarakan di area tempat pelatihan keselamatan kerja PT GNI di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, selama lima hari, mulai Senin (21/3/2022) hingga Jumat (25/3/2022).
Untuk memahami Prosedur Kerja PT GNI, sejumlah karyawan dari berbagai departemen, termasuk Departemen Health, Safety, and Environment (HSE) terlibat dalam Diklatsar K3 tersebut. Pemakaian alat pemadam api ringan (APAR), pelatihan vehicle accident rescue, lowering atau lifting evakuasi kebakaran, dan latihan water rescue, menjadi materi penting bagi karyawan jika terjadi keadaan darurat.
Sembari pelatihan berlangsung, pemahaman konsep tanggap darurat perusahaan, serta penggunaan sarana dan prasarana tanggap darurat kepada seluruh karyawan diajarkan. Dengan begitu, peran dan tugas para karyawan dalam menghadapi keadaan darurat di lokasi pabrik PT GNI, dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai standar K3.