Yang menarik dalam lomba itu adalah satu grup terdiri dari perwakilan kelas bukan atas nama kelasnya masing-masing. Sportivitas dan kerjasama juga ditunjukkan dalam kegiatan lomba itu. Bahkan suasana saat lomba berlangsung cenderung menghibur dan membuat banyak orang tertawa.
Setelah upacara selesai, kami "smokol" (sarapan pagi) nasi goreng telur dalam suasana kemerdekaan tentunya.
Dari lingkungan sekolah, kami pergi ke pusat kota Tomohon untuk mengikuti Pawai 17 Agustus bersama dengan sekolah-sekolah lainnya dari SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi yang ada di Tomohon.
Bagi warga Tomohon, pawai 17-an ini menjadi salah satu hiburan yang ditunggu-tunggu. Betapa tidak, banyak sekolah menghibur warga yang menonton di sepanjang jalan dari Lapangan Babe Palar menuju ke Menara Alpa Omega Pusat kota Tomohon.
Untuk pawai, Lokon demikian juga sekolah-sekolah lainnya, menyiapkan kelompok Marching Band untuk tampil display di depan panggung kehormatan dan parade sepanjang jalan.
Tak heran, dua bulan lebih anggota Marching Band SMP dan SMA sudah berlatih dengan keras. Menghafal lagu-lagu yang jumlahnya mencapai 9 lagu dan koreografi saat tampil display.