Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Buntil dan Pepes Ini Gurih dan Mengingatkan Masa Kecil Saya

14 April 2023   09:50 Diperbarui: 14 April 2023   10:09 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chat saya tidak langsung direspon oleh penjual. Begitu saya telpon langsung baru mendapat tanggapan. Chat saya kemudian dibalas dengan mencantumkan total biaya termasuk ongkirnya. Saya merogoh kantong saya untuk membayar orderan itu sejumlah Rp. 245.000,-

Sembari menunggu pesanan tiba, berteman dengan es buah membuat kerongkongan tak lagi terasa kering. Udara panas Semarang tergantikan oleh semilirnya kipas angin. Dalam benak saya, masakan tradisional Jawa memang tergerus oleh maraknya kuliner modern. Untung, masih ada yang melestarikan masakan Jawa dengan sentuhan UKM berbasis digital.

Paket Makanan yang saya pesan - Dokpri
Paket Makanan yang saya pesan - Dokpri

Orderan makanan tiba di depan pintu rumah. Seorang pengendara sepeda motor berbaju hijau bertuliskan Grab Express menyerahkan paketan yang terbungkus plastik. Setelah paket diterima lalu satu persatu kotak warna coklat bertuliskan Buntile, saya susun rapih di atas  meja lalu adik saya mengambil foto. Foto ini menjadi bukti barang sudah sampai dan diterima dalam keadaan utuh.

Setelah semua tertata rapih di atas meja makan, bak seorang vlogger makanan, mulailah saya hidupkan camera video dari hp saya. Saya rekam dan sesekali saya foto semua makanan pesanan tadi.

Sumber foto: IG Buntile_theLegend
Sumber foto: IG Buntile_theLegend

Buntil Daun Lumbu

Isi dari buntil daun talas (lumbu) terdiri dari parutan daging kelapa yang dicampur dengan ikan teri dan bumbu rempah lalu dibungkus dengan daun talas (lumbu). Santan dan bumbu rempah, dimasukkan secara terpisah dalam kantong plastik.

Setelah kemasan aluminium dan penutup plastik di atas buntil diambil, baru disiram dengan bumbu cair rempah warna kuning berikutnya santan. Dicampur merata dan siap disantap.

Kelembutan buntil  terasa saat saya congkel dengan sendok. Satu sendok buntil lalu saya kunyah dan rasakan di dalam mulut. Rasa buntil yang sejak kecil sudah saya rasakan kembali muncul menjadi campuran antara kenangan dan rasa kangen.

Spontan saya berani mengatakan buntil ini rasanya gurih. Menjadi pas rasanya ketika beradu dengan nasi hangat. Oh ya, penjual memberikan catatan agar buntil disajikan delam keadaan panas. Karena buntil masih hangat saat saya terima, maka tak perlu dipanaskan dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun