Sabtu pagi yang masih sejuk, roda minibus Toyota Hiace putih berputar dan meninggalkan tempat penginapan para tamu Jakarta di Tomohon.
Dalam perjalanan, Pak Agus sempat bertanya berapa lama sampai ke Lihaga. Beliau juga bertanya untuk sampai ke pulau nanti naik apa?
Pertanyaan pak Agus itu lumrah. Tak sedikit wisatawan bertanya tentang moda transportasi ke pulau Lihaga.
"Dari Tomohon ke pelabuhan Serei, Likupang Barat ya kurang lebih sekitar satu jam. Janjian dengan kapal jam 09.00 berangkat dari Serei. Saya hitung, sesampainya di Serei kita bisa langsung berangkat ke pulau" jawab saya.
Lalu saya menjelaskan, moda transportasi ke pulau Lihaga sangat mudah. Pengelola Lihaga bisa menjemput dan mengantar pulang wisatawan dari Serei ke Lihaga bolak-balik. Tentu, perlu kontak pengelola untuk booking lebih dahulu.
Untuk kapasitas 15 orang dilayani dengan speedboat Onyx. Lebih dari 15 orang menggunakan perahu yang mampu mengangkut lebih dari 30 orang. Penduduk Serei yang rata-rata beberapa nelayan memiliki perahu berkapasitas 30 orang lebih yang bisa disewa wisatawan.
Selain itu, Dinas Perhubungan Likupang memberikan fasilitas bagi wisatawan yang ingin ke pulau Lihaga dengan menggunakan Kapal PELNI KM Garda Nusantara, dengan jadwal berlayar setiap Sabtu dan Minggu. Kapal Pelni berangkat dari Pelabuhan Munte Likupang jam 10.00 dan dijemput di Lihaga jam 15.00.
"Tapi, wisatawan harus registrasi dulu ke pihak Pelni karena masuk ke daftar tunggu kapal. Dan tidak dipungut bayar alias masih gratis" ujar Hayben, pengelola Lihaga melalui WA.
Setibanya di dermaga Lihaga, saya melihat beberapa wisatawan datang dengan speedboat pribadi yang dikawal dengan dua Jetski. Katanya mereka berangkat dari pelabuhan Manado. Jetski digunakan untuk berputar mengelilingi pulau dan dipakai untuk mengantar yang ingin diving.