Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjadikan Plasa Mandalika Sebagai Wisata Edukasi

19 November 2021   09:34 Diperbarui: 19 November 2021   09:38 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisata pendidikan atau wisata edukasi, bisa juga disebut sebagai anjangkarya atau karyawisata adalah suatu kegiatan atau perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga terdapat aktivitas edukasi atau pendidikan di dalamnya - Wikipedia

Selain Bali, Lombok adalah pulau di Kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisah oleh Selat Lombok dan Selat Bali, dan sering saya jadikan tujuan wisata pada saat liburan sekolah tiba di Juni Juli atau Desember Januari.

Untuk menuju ke Lombok, sangat mudah. Bisa naik pesawat turun di Bandara Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok. 

Lewat jalur darat, wisatawan bisa menyeberang Selat Lombok dari Pelabuhan Padang Bai ke Pelabuhan Lembar. Selain mengendarai kendaraan pribadi, bisa menggunakan transportasi umum. Tersedia bus AKAP Jakarta-Mataram pulang pergi. 

Sumber: Kek Mandalika
Sumber: Kek Mandalika

Mengapa wisata ke Lombok?

Pariwisata Lombok, sebenarnya tak kalah menariknya dengan Pulau Dewata. Lombok tak hanya memiliki wisata alam dan bahari seperti laut, bawah laut, gunung perbukitan. Tetapi, di samping eco-Tourism, potensi wisata budaya dan edukasi juga bisa dikembangkan, jika mau diseriusi oleh pemerintah setempat.

Pesona Gili Trawangan, membuat saya ke Lombok, waktu itu. Betapa tidak. Pulau kecil itu menyuguhkan wisata bahari yang eksotik seperti scuba diving, snorkeling, kayak dan berselancar. Aktivitas bahari yang disukai oleh turis asing.

Cidomo (kereta berkuda), bersepeda ria menikmati sunset dan sunrise serta pesta kesenian dan kuliner di malam hari, membuat Gili Trawangan semakin menggoda dikunjungi.

Tak jauh dari Gili Trawangan ada Gili Meno dan Gili Air. Bosan sebentar di Gili Trawangan, wisatawan bisa eksplorasi diving dan snorkeling di sekitar Gili Meno dan Gili Air. Akomodasi penginapan di kedua pulau itu juga tersedia.

Panorama alam yang indah di kaki Gunung Rinjani juga menjadi daya tarik saya ke Lombok. Saat itu saya diajak menuju ke kaki Gunung Rinjani. Lalu berkesempatan untuk menikmati danau Segara Anakan dan Air Terjun Tiu Kelep yang tak kalah eksotiknya dengan lembah Sembalun dan Torean di Gunung Rinjani.

Sumber: Kek.go.id Mandalika
Sumber: Kek.go.id Mandalika

Membangun Plasa Mandalika Sebagai Wisata Pendidikan

Pendidikan itu berlangsung sepanjang hidup manusia. Karena itu, proses pembelajaran tidak hanya berpusat di kelas. Alam tropis Indonesia menyediakan sarana untuk belajar bagi siapa saja. 

Setibanya di kawasan Pantai Kuta, saya membayangkan bahwa di area ini, di daerah yang berdekatan dengan Sirkuit Mandalika, tersedia ruang publik bagi pengunjung.

Ruang publik itu bisa disebut Plaza de Mandalika. Plasa Mandalika. Sebuah ekspektasi yang muncul setelah melihat indahnya La Laguna dan Plaza de Espana di Tenerife Spanyol.

Kolam besar mirip danau buatan di pinggir pantai menghiasi La Laguna. Danau buatan itu terhubung dengan kanal-kanal yang menyediakan perahu untuk berkeliling. Tentu melalui pedestrian yang melarang kendaraan bermotor melewati. 

Menikmati sunset (Dokpri)
Menikmati sunset (Dokpri)

Di Plasa Mandalika, galeri dan pagelaran seni (musik dan lukis) terjadwal sehingga menciptakan suasana romantis dan memberi ruang pertunjukkan bagi para seniman musik. 

Tak sedikit Rumah Pintar, Museum, Kota Tua, Candi Purbakala, Planetarium, Galeri Seni, Taman Mini, Rumah Puisi  menjadi destinasi wisata edukasi.

Di Plasa Mandalika itu, bisa dibangun museum. Ya, museum sirkuit Mandalika. Mulai dari rencana hingga peresmian sirkuit Mandalika, bisa menjadi materi pembelajaran yang dibuatkan miniatur dan dilengkapi dengan foto-foto pembalap. Semuanya dipajang di museum untuk pembelajaran.

Penataan Mandalika (Sumber: Kek.go.id)
Penataan Mandalika (Sumber: Kek.go.id)

Merancang Sekolah Alam

Tak dipungkiri, hiruk pikuk Sirkuit Mandalika menjadi buah bibir semua pihak dari berbagai belahan dunia. Siapa yang tidak suka menonton balapan motor secara langsung ketimbang melalui layar kaca?

Saya menjadi teringat saat dulu waktu sekolah mengadakan study tour. Kami selalu diingatkan oleh Pak Ibu Guru bahwa tujuan study tour itu untuk meningkatkan kecerdasan dan kreativitas murid yang mengikuti kegiatan wisata. 

Tak heran, tempat-tempat yang memiliki nilai tambah sebagai sebuah area wisata, seperti kawasan perkebunan, kebun binatang, tempat penangkaran hewan langka, pusat-pusat penelitian masuk dalam rencana perjalanan study tour.

Budaya Bersih (Sumber: Kek.go.id)
Budaya Bersih (Sumber: Kek.go.id)

Selain pembangunan infrastruktur plasa Mandalika yang harapkan berbasis edukasi, isu-isu global seperti perubahan iklim, pencemaran sampah plastik, polusi udara dan lainnya bisa menjadi materi pelajaran jika pihak-pihak terkait memiliki kehendak baik untuk menjadikan tempat usaha sebagai sekolah alam.

"Jangan membuang sampah sembarang. Laut bukan jamban sampah. Sampahmu derita anak cucuku." 

Tulisan ini sering dipajang di pojok-pojok ruang publik. Kalau di luar negeri, hampir semua tempat wisata bersih. Tapi kalau di Indonesia, mengapa sampah masih menjadi masalah. 

Jika ruang dijaga terus kebersihan, ini bisa menjadi sekolah alam tentang pentingnya budaya bersih. Apa gunanya membangun plasa modern kalau kebersihan tidak dijaga? Kalau tempatnya bersih, orang juga segan buang sampah sembarang. 

Mari mencerdaskan anak cucu bangsa Indonesia melalui wisata edukasi di Kawasan Sirkuit Mandalika. Jadikan warisan budaya berbasis edukasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun