Om mBuds memutuskan fokus peternakanya adalah bredding. Bukan fattening atau milking. Tujuannya, memperbaiki atau memberi nilai lebih dari domba-domba lokal. Menghasilkan bibit domba yang unggul dengan cara "crossing" antara jantannya yang super dengan domba indukannya yang super.
"Untuk breeding, harus berpikir panjang. Panjang dalam memberi pakan. Pajang modalnya. Pajang perawatannya. Pajang dapat hasilnya. Tapi ya harus "dilakoni" dengan senang" imbuhnya.
Jenis domba kambing yang diperlihara di peternakannya adalah jenis Boer, Etawa, Marino dan crossingan kambing jantan super (kambing lokal Garut dengan Boer).
"Orang datang ke peternakan saya untuk beli bibit bukan beli daging" kunci om Mbuds.
Harus Punya Passion
Beternak domba kambing itu sebuah kehidupan yang didasari dengan semangat "ora et Labora" (berdoa dan bekerja). Manusia sudah berusaha, Tuhanlah yang menentukan. Dalam setiap pekerjaan, terkandung doa dan usaha. Atau sebaliknya.
Karena itu, beternak harus punya "passion". Dengan dilandasi rasa senang, maka beternak itu akan dikerjakan dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin. Tanpa itu, bisa jadi gagal.
"Merawat kambing itu berarti memberi tempat yang nyaman kepada kambing dengan lingkungan yang bebas bising, bersih dan sehat. Bahkan soal makan, saya lebih mengutamakan kambing daripada saya sendiri. Prinsip saya, kambing domba saya harus makan dulu. Ini karena saya punya rasa sayang pada kambing domba saya" tegas om Mbuds.
Tak hanya memberi makan. Merawat juga penting. Memperhatikan saat kambing makan. Apakah ada kambing yang tidak mau makan? Apakah yang tidak mau makan itu sedang sakit? Â Itulah arti merawat.