"Yang bisa dicontoh dari Finlandia, adalah manajemen kebersihan, pemanfaatan "waste to energy", menghargai alam, memiliki "social responsibility" dalam perilaku warga di media sosial, transparansi, pendidikan dan perhatian terhadap sumber daya manusia" lanjut ibu Ratu Silvy.
Inspiratif
Berwisata tak hanya datang, tidur, ngetrip, melihat, makan minum, bayar, foto-foto lalu pulang. Tapi, berwisata itu juga belajar. Dalam proses pembelajaran itulah, saya melihat pembicara tak lupa menyajikan dan membagikan aspek humaniora berwisata yang dikunjungi.
Aspek humaniora dalam setiap tradisi dan aktivitas wisata juga kerap disinggung oleh pembicara karena bahasa, edukasi, filsafat dan sosial budaya yang ada, bisa menginspirasi bagi wisatawan.
"Di Bulgaria, ada tradisi yang mirip di Jawa. Tradisi berkurban, tradisi nyadran, tradisi saling memaafkan dengan mengelilingi api unggun. Kukeri itu tradisi tolak bala setiap 1 Februari. Baba Marta itu tradisi setiap 1 Maret dengan melepaskan burung kuntul sebagai tanda memasuki musim semi dan meninggalkan musim dingin" cerita Ismi Novia, diaspora Bulgaria, dengan semangatnya.
Mami Kartika Affandi, di Omahe Kartika, Pakem, sangat menyukai salah satu karya reliefnya. "Relief berbentuk telapak tangan berwarna emas yang di dalamnya terdapat tiga tiga tokoh idola yaitu Affandi, Gandhi dan Semar, sangat saya sukai karena tiga tokoh itu menjadi panutan dalam berkarya kreatif" ungkap Mami Kartika saat menjadi pembicara yang bertopik "Patung Kartika dan Sekilas Yogyakarta" pada Koteka Tals ke 43.
Museum Affandi di Jalan Adi Sucipto, Yogyakarta masih terbuka untuk umum meski dibatasi. Wisatawan juga bisa mengunjungi di Omahe Kartika, Jalan Kaliurang, Pakem, tempa digelarnya lukisan dan relief karya Mami Kartika.
Nokas Trailer, SGIFF 2016 yang dibuat oleh Grace Tan Johannes, jurnalis independen berbagai media dalam dan luar negeri, bersama tim yang bercerita tentang  kehidupan budaya warga Timor, bisa menjadi inspirasi yang menarik.