Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Di Giri Wanara Glamping, Sensasi Berkemah Mewah Sungguh Mengasyikkan

17 Juli 2021   16:16 Diperbarui: 20 Juli 2021   12:46 3133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat melakukan perjalanan jauh dan membutuhkan penginapan, tidak harus ke hotel. Menginaplah di Glamping. Tenda kemah mewah dan kelasnya tak kalah dengan hotel. Dijamin bisa tidur nyenyak dengan sensasi alami yang menyegarkan.

Kemah ala glamping itu tidak ribet. Kita tidak usah membawa dan mendirikan tenda. Tidak usah kuatir bagaimana nanti tidurnya, makan dan toiletnya. Semuanya sudah ada dan berkualitas.

Glamping adalah penginapan dengan memandukan tiga hal menjadi satu. Rasa berkemah, pemandangan alam dan resort. Bahkan cocok untuk "staycation", liburan yang tidak jauh dari rumah, hemat biaya dan berkegiatan dengan memanfaatkan fasilitas glamping yang ada.

Indahnya Alam Gunung Kidul (Dokumen Pribadi)
Indahnya Alam Gunung Kidul (Dokumen Pribadi)

Sabtu sore itu (19/6/2021) saya menuju ke Giri Wanara Glamping Resort. Tanda lokasinya berada di perbukitan Wunung, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tanda lokasi di Google Maps itu, saya ikuti sejak dari jalan Imogiri Timur, Bantul. Dengan cara itu, saya tidak terlalu sulit menemukan bukit Wunung, Giri Wanara kendati melewati jalan gelap dan hujan gerimis.

Dalam Tenda (Dokumen Pribadi)
Dalam Tenda (Dokumen Pribadi)

Saya menikmati perjalanan perbukitan Gunung Kidul, sesuai petunjuk Google Maps. Jalan naik turun, berbelok-belok dan beberapa kali melewati hutan jati yang gelap. Inilah keseruan yang saya dinikmati.

Reservasi

Sebelumnya, saya menemukan Giri Wanara Camping Resort di Instagramnya. Setelah melihat foto-fotonya, akhirnya saya booking melalui website www.giriwanara.com. Di web itu saya diminta mengisi formulir reservasi.

Begini kalau kabut datang di Glamping (Dok. Pri)
Begini kalau kabut datang di Glamping (Dok. Pri)

Setelah booking, saya menghubungi pihak Giri Wanara melalui nomer WA yang ada di web untuk mengetahui apakah booking saya sudah diterima.

"Sudah saya cek. Reservasi kakak sudah diterima dan selanjutnya mohon kakak melakukan pembayaran ke rekening atas nama Giri Sela Kandha PT, dalam waktu 1 x12 jam. Lebih dari itu, status akan dinyatakan "cancel" dan mohon untuk mengirimkan bukti transfer melalui pesan ini" sebut Vindi, petugas Giri Wanara dalam WA.

"Jika karena sesuatu hal akhirnya batal, dikenakan uang pembatalan sebesar 30% dari biaya pemesanan" sambung Vindi.

Tiba di lokasi

Tetibanya di lokasi glamping, hari sudah gelap. Gerimis belum reda. Udara sejuk terasa di badan. Saat memasuki area parkir, saya di sambut tulisan neon boks besar "Wunung, Giri Selakandha" warna hijau pupus. Lalu, mobil saya parkir di samping mobil para tamu lain.

Di sekitar area parkir (Dokumen Pribadi)
Di sekitar area parkir (Dokumen Pribadi)

Petugas resepsionis Giri Wanara Glamping Resort menyambut saya ramah. Deposit sebesar 200 ribu, yang bisa diambil kembali saat check-out, dan KTP untuk difotokopi, saya serahkan sesuai aturan yang ada.

Dengan menggunakan "shuttle minibus" , saya diantar ke lokasi glamping yang jaraknya sekitar 500 meter dari tempat parkir. Jalannya menanjak dan berbatu. Dari jalan ini kesan perbukitan dan masuk hutan jati sudah terasa.

Shuttle Minibus (Dokumen Pribadi)
Shuttle Minibus (Dokumen Pribadi)

Saat itu di sekitar arena glamping, kabut sedang turun. Nyaringnya suara binatang malam mengimbangi berderitnya suara mobil Espass yang membawa ke lokasi Glamping. Lampu-lampu kuning menyala makin menambah suasana ambiens yang natural.

Kemudian, sopir sekaligus merangkap office boy, mengantar ke Glamping tipe Rewanda yang saya pesan, sambil membantu membawakan tas barang bawaan.

AC tersedia (Dokumen Pribadi)
AC tersedia (Dokumen Pribadi)

Memasuki area glamping, setiap tamu harus membuka pintu masuk dahulu. Ini bukti bahwa sistem keamanannya bagus, mirip di perumahan dengan model hanya ada satu pintu masuk.

Fasilitas Glamping

Seberapa lengkap fasilitas glamping di Giri Wanara ini? Bisa anda saksikan di video ini. Yang jelas, tenda kemah berdiri sendiri. Sedangkan, kamar mandi dan toilet persis berada di depan pintu masuk tenda. Oh ya, setiap tenda dilengkapi dengan minibar dan AC.


Yang unik, setiap tenda memiliki teras. Teras bisa menjadi ruang duduk sekaligus mejanya untuk tempat baberku (BBQ) sambil  duduk di kursi. Di ujung teras, disediakan jaring tambang pengaman untuk duduk-duduk santai sambil minum kopi.

Bentuk glamping dibuat seperti rumah panggung. Berlantai kayu dan kerangkanya dari besi yang dibalut dengan bahan canvas atau condura.

Makan di Tenda

Meski sifatnya opsional, Giri Wanara Glamping Resort menawarkan makan malam dalam bentuk paket BBQ dan makan malam romantis.

BBQ (Dokumen Pribadi)
BBQ (Dokumen Pribadi)

Paket BBQ (Dokumen Pribadi)
Paket BBQ (Dokumen Pribadi)

Untuk menikmati paket BBQ, siapkan kocek anda 400 ribu. Itu sudah lengkap dengan kompor dan alat panggangnya dan bisa untuk dua orang lebih.

Breakfast (Dokumen Pribadi)
Breakfast (Dokumen Pribadi)

Roti Breakfast (Dokumen Pribadi)
Roti Breakfast (Dokumen Pribadi)

Sedangkan untuk breakfast ada dua pilihan. Menu dengan roti sosis keju atau nasi rames/goreng ala Indonesia.

Aktivitas Selama Menginap

Selain bisa swafoto, spot fotonya banyak, para tamu bisa mengikuti les tari Jawa di Pendopo. Atau kalau ada yang suka trekking bisa ikuti program "tindak lepen" (pergi ke sungai) sambil menikmati alam. Katanya sih jika arus air sungai baik (tidak banjir), bisa ikut paket tubing (susur sungai).

Santai (Dokumen Pribadi)
Santai (Dokumen Pribadi)

Tak ketinggalan kegiatan Yoga. Kesejukan dan suasana alam yang sepi di sekitar glamping, pasti akan mudah melakukan cipta hening saat Yoga. Sayangnya, saat saya menginap di situ, saya tidak request untuk ikut kegiatan yoga.

Itulah cerita saya menginap di glamping untuk pertama kali. Saya akan mencoba lagi di kesempatan lain. Dulu ketika SMP, saya suka kemah hingga ikut Jambore Pramuka.

Restoran Pendopo Omah Jawa (Dokumen Pribadi)
Restoran Pendopo Omah Jawa (Dokumen Pribadi)

Lalu, mengapa saya nge-camp di Glamping. Alasannya, karena saat ini sedang masa pandemi Covid-19. Wisatawan juga wajib mematuhi protokol kesehatan, terutama menghindari kerumunan dan menjaga jarak. Situasi kondisi pandemi inilah, menurut saya cocok untuk menginap di glamping.

Salam Koteka. Salam Sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun