Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengejar Gerhana Bulan Total dan Menatap "Super Blood Moon"

28 Mei 2021   17:45 Diperbarui: 31 Mei 2021   12:00 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerhana Bulan Total (Dokumentasi Pribadi)

Mata pelajaran (mapel) yang diminati oleh siswa SMA adalah Astronomi. Diminati belum tentu disukai. Siswa SMA lebih suka Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. 

Mapel IPA itu menjadi populer karena kemungkinan anak IPA untuk mengambil jurusan ilmu di tingkat Universitas lebih banyak ketimbang anak IPS.

Astronomi, kadang disebut sebagai ilmu bintang, adalah cabang ilmu alam yang meneliti benda langit (seperti bintang, planet, komet, dll) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik).

Setengah Gerhana Bulan Total (Dokumentasi Pribadi)
Setengah Gerhana Bulan Total (Dokumentasi Pribadi)

Siswa yang meminati Astronomi sekurang-kurangnya mempelajari tentang hal-hal yang berhubungan dengan Mekanika Benda Langit, Tata Surya, Radiasi Elektromagnetik, Sistem Koordinat Benda Langit, Sistem Waktu dan Kalender, Daur Kehidupan Bintang dan Galaksi dan Kosmologi Dasar.

Lalu, bagaimana cara mempelajari Astronomi? 

Tak sedikit yang menyarankan agar para siswa membaca literatur tentang astronomi dan mempelajari benda-benda langit. Bergabung dengan Klub Astronomi. 

Mengunjungi planetarium atau observatorium terdekat untuk mengenal astronomi sekaligus ikut mengamati langit malam, juga menjadi salah satu kegiatan penting.

Jika jauh dari observatoorium, siswa bisa belajar mengenali obyek langit pada malam hari itu. Caranya, mengunduh aplikasi peta bintang seperti Stellarium di komputer atau di smartphone.

"Sky-Watcher" Teleskop (Dokumentasi Pribadi)

Binokuler dan teleskop bisa juga dipakai untuk mengamati obyek langit dari balik teropong. Jika sekolah memiliki teleskop, minta bimbingan Guru Astronomi bagaimana cara menggunakan teleskop untuk pengamatan benda di langit, terutama pada malam hari.

Fenomena Gerhana Bulan Total yang dibarengi dengan Super Blood Moon (Bulan Merah Super) menjadi perhatian siswa saya. Terutama siswa yang bergabung dalam Klub Astronomi dan siswa yang telah terdaftar sebagai peserta Kompetisi Sains Nasional (KSN-K) tingkat Kota/Kabupaten tahun 2021.

Menurut jadwal, seleksi KSN-K akan dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2021. Jika lolos di tingkat Provinsi, siswa akan mengikuti KSN (Kompetisi Sains Nasional) pada tanggal 6-11 September 2021. Karena masih pandemi, seleksi akan dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19.

Mengarahkan ke Bulan di sebelah Tenggara (Dokumentasi Pribadi)
Mengarahkan ke Bulan di sebelah Tenggara (Dokumentasi Pribadi)

Rabu (26/5/2021) sore, saya dan beberapa siswa, yang sedang menjalani training persiapan untuk mengikuti Kompetisi Sains Nasional (KSN-K) tingkat Kota/Kabupaten, berkumpul di Mount Lokon Observatory (MLO) milik sekolah kami, SMA Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara.

MLO, salah satu fasilitas yang dimiliki SMA Lokon, adalah kubah astronomi yang dibangun di lantai 3 dan di dalam kubah tersedia teleskop otomatik Meade LX-200 GPS serta teleskop manual jenis Hunter yang didatangkan dari Australia. Untuk teleskop manual, kami menggunakan "Sky-Watcher".

Sore itu, keberadaan bulan ada di atas pegunungan Masarang, Tomohon. Dari posisi kubah MLO, bulan berada di arah Tenggara. Bayangan kurva gelap mulai bergerak untuk mencaplok bulan secara perlahan sedikit demi sedikit.

Bersama Siswa Klub Astronomi KSN (Dokumentasi Pribadi)
Bersama Siswa Klub Astronomi KSN (Dokumentasi Pribadi)

Fridka, salah satu siswa IPA, bertanya tentang proses terjadi gerhana bulan total.

Mario, guru Astronomi, menjelaskan bahwa "Bayangan bumi menutup seluruh permukaan bulan, itulah peristiwa gerhana bulan. Posisi bumi saat itu berada pada satu garis lurus yang sama di antara matahari dan bulan. Dalam situasi itu, sinar matahari terhalang mencapai bulan karena bumi menutupinya."

Lalu, untuk lebih jelasnya mengutip dari Wikipedia. Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Namun, karena kemiringan bidang orbit Bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5 derajat, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan gerhana bulan.

Latar Belakang Gunung Lokon (1580 mdpl) - Dokumentasi Pribadi
Latar Belakang Gunung Lokon (1580 mdpl) - Dokumentasi Pribadi

Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan dua buah titik potong yang disebut node, yaitu titik tempat bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut.

Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, gerhana bulan akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

"Ketika gerhana bulan total terjadi, posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar sehingga membuat bulan masuk ke umbra bumi. Sementara supermoon adalah istilah untuk menandai bulan yang berada pada titik terdekat dengan bumi, karena tampak sangat besar dan sangat cerah," lanjut Mario.

Difoto menggunakan HP (Dokumentasi Pribadi)
Difoto menggunakan HP (Dokumentasi Pribadi)

Waktu terus bergerak maju. Sore berubah menjadi malam. Udara dingin mulai terasa di badan, meski kami semua menggunakan jaket. Lokasi kami berdiri, di dekat kubah Astronomi, memiliki ketinggian sekitar 1.300 mdpl (bandingkan Gunung Lokon 1.580 mdpl) dan tak heran jika malam itu semakin lama udaranya dingin.

Teleskop "Sky-Watcher" yang dipakai pengamatan bukan teleskop Meade LX-200 GPS. Baterai penggerak otomatis teleskop Meade, sudah habis. Kami sudah dipesan di luar negeri namun tak kunjung datang.

Setelah selesai Gerhana Bulan (Dokumentasi Pribadi)
Setelah selesai Gerhana Bulan (Dokumentasi Pribadi)

Yang membuat kami heran bulan berwarna merah saat gerhana bulan total berlangsung? Seingat saya, saat "Super Moon" bulan berwarna putih.

"Kemerahan terjadi pada prosesnya. Saat itu, bulan berada di umbra bumi ketika puncak gerhana bulan total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah yang terkenal dengan istilah Blood Moon," jelas Mario kepada para siswa.

Saya, Mario dan para siswa yang menyaksikan proses  gerhana bulan total sejak sore hari, sungguh amat bersyukur.

"Karena gerhana bulan total ini hanya terjadi setiap 195 tahun," lanjut Mario Kojoingan, guru Astronomi yang mendamping para siswa.

Hitam Putih GBT (Dokumentasi Pribadi)
Hitam Putih GBT (Dokumentasi Pribadi)

Tiba-tiba Fridka bertanya, saat  gerhana bulan total ini, berapa jarak bumi ke bulan?"

"Jarak 357.461 kilometer dari bumi. Namun para ahli astronomi mengatakan jarak bumi ke bulan sebenarnya rata-rata 384. 400 km. Itupun bisa berubah-rubah karena mengikuti orbit bulan.

Selain pengamatan dan berdiskusi, kami sempat mengambil foto  gerhana bulan total melalui smartphone yang diletakkan pada lubang teleskop "Sky-Watcher".

Salam edukasi dan salam astrography.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun