Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berburu Komet Neowise, Kena Milkyway

25 Juli 2020   16:19 Diperbarui: 25 Juli 2020   19:47 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Indonesia dapat menyaksikan "Komet Neowise" sejak 19 Juli hingga Sabtu hari ini (25/7/2020). Begitulah berita yang dirilis dari sumbernya, LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) tentang kehadiran Komet Neowise di langit Indonesia sejak matahari terbenam.

Tak hanya saya baca sendiri.  Tapi unggahan berita itu, saya bagikan ke grup WA saya yang menyukai alam fenomena langit (astrophotography)  sebagai daya tarik untuk memotret.

Jumat malam (24/7) setelah matahari terbenam, kami janjian bertemu di lapangan sepakbola Lokon untuk berburu si Komet. Lapangan sepak bola dipilih, karena polusi cahaya lebih sedikit di bandingkan lapangan basket di sebelahnya.

Saya dan Mario tiba di lapangan sepak bola sekitar jam 19.00 malam. Kemudian masing-masing menyiapkan tripod dan memasang kamera. "Kita arahkan ke rasi Bintang Ursa Mayor, ya di sebelah Barat Laut sana" kata Mario.

Berburu Komet Neowise, Kena Milkyway | Dokpri
Berburu Komet Neowise, Kena Milkyway | Dokpri

Langit malam itu tidak bersih. Awan putih menyelemuti langit di Barat Laut. Bahkan Gunung Lokon juga bertopikan awan. Namun, kegalauan akan awan itu tak lama. Beberapa menit kemudian langit bersih dari awan.

"Ayo kita fokus memandang ke arah Barat Laut. Kok nggak kelihatan ya si Komet?" tanya saya kepada Mario.

Dinginnya udara di kaki Gunung Lokon membuat badan sedikit menggigil meski sudah dilapisi dengan jaket hangat.

"Aku melihat bintang jatuh. Cepat sekali. Tapi bukan si Komet" teriak Mario. Saya ikutan menatap ke langit sesuai petunjuk Mario, tapi saya tidak melihat bintang jatuh, apalagi si Komet.

Awan putih, menghalangi | Dokpri
Awan putih, menghalangi | Dokpri

Mario rupanya tidak sabar menunggu si Komet Neowise melintas. Lalu mengusulkan untuk membidik langit di atas Bintang Yupiter. "Di sana ada Milkyway!" katanya bersemangat.

Tripod dan kamera saya arahkan ke atas bintang Yupiter. Dengan mengatur setinggan kamera ke shutter speed 30" dan F 2,8 serta ISO 800 dan 1600, saya siap memotret si Milkyway.

Saya dan Mario berhasil mendapatkan si Milkyway, sedang si Komet Neowise yang saya buru tak kunjung terlihat. Ini hasilnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun