Seporsi bakso komplit harganya 19 ribu. Ongkos ojol 7 ribu. Tadi saya pesan tiga porsi. Sungguh kuliner kampung ini mengobati rasa rindu saya.
"Mau beli gado-gado atau tahu gimbal?" tanya adikku yang baik hati mau membelikan kuliner ini. Tanpa ragu saya menjawab, ya dua-duanya supaya nanti bisa membedakan rasanya. Tak hanya itu, saya minta dibelikan es buah (es campur).
Salah satu kebiasaan saya kalau pulang kampung adalah minum es buah. Betapa tidak. Udara panas kota Semarang membuat kepanasan dan tenggorokan cepat kering. Perlu disiram dengan minum es buah.
"Rasa sambal kacangnya menyatukan kentang, lontong, telur, kubis dan kerupuk. Menggelora enak di rongga mulut. Saat gado-gado dikunyah, teringat masa kecil ketika ibu menghidangkan saat pulang sekolah" batin saya sambil menikmatinya.
Nyoblos itu kerinduan dan kenikmatan bukan soal saya pilih siapa dan apa. Yang terpilih ada kenikmatan dan yang tidak terpilih adalah kerinduan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H