Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bakso Geger dan Gado-gado Bikin Gaduh di Mulut

16 April 2019   19:20 Diperbarui: 19 April 2019   01:01 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Campuran gado-gadonya mantap (dokpri)

Seporsi bakso komplit harganya 19 ribu. Ongkos ojol 7 ribu. Tadi saya pesan tiga porsi. Sungguh kuliner kampung ini mengobati rasa rindu saya.

Gado-gado Semarang (dokpri)
Gado-gado Semarang (dokpri)
Gado-gado

"Mau beli gado-gado atau tahu gimbal?" tanya adikku yang baik hati mau membelikan kuliner ini. Tanpa ragu saya menjawab, ya dua-duanya supaya nanti bisa membedakan rasanya. Tak hanya itu, saya minta dibelikan es buah (es campur).

Salah satu kebiasaan saya kalau pulang kampung adalah minum es buah. Betapa tidak. Udara panas kota Semarang membuat kepanasan dan tenggorokan cepat kering. Perlu disiram dengan minum es buah.

"Rasa sambal kacangnya menyatukan kentang, lontong, telur, kubis dan kerupuk. Menggelora enak di rongga mulut. Saat gado-gado dikunyah, teringat masa kecil ketika ibu menghidangkan saat pulang sekolah" batin saya sambil menikmatinya.

Campuran gado-gadonya mantap (dokpri)
Campuran gado-gadonya mantap (dokpri)
Tahu Gimbal (dokpri)
Tahu Gimbal (dokpri)
Mudik nyoblos makin nikmat saat rindu pada kuliner kampung terobati dengan menyantap bakso geger dan gado-gado.

Nyoblos itu kerinduan dan kenikmatan bukan soal saya pilih siapa dan apa. Yang terpilih ada kenikmatan dan yang tidak terpilih adalah kerinduan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun