Ayana? Ya. Mengeja kata "ayana" pikiran saya langsung tertuju ke dua hal. Yang pertama, orang yang bernama Ayana. Siapa itu? Ayana Shahab atau Ayana Moon?
Ayana Shabab adalah salah satu dari 16 personil JKT48, yang eksis sejak 2011 yang lalu dan dengan konsep modern bergaya anak muda kekinian. "Heavy Rotation" lagu perdana JKT48, yang ngehit di kalangan remaja. Ayana Jihye Moon, selebgram, yang viral karena paras cantiknya mirip Song Hye Kho, dan hijabers.
Yang kedua, ingatan saya tertuju pada jaringan hotel Ayana berbintang yang berada di Jakarta, Komodo Flores, Jimbaran Bali dengan menawarkan kenyaman perjalanan wisata ke objek-objek wisata yang indah.
Tapi, "Ayana" yang akan saya ceritakan bukan ayana-ayana yang "wah" itu, melainkan AYANA yang berada di Kompleks Candi Gedong Songo, Bandungan, Kabupaten Semarang.
Saat liburan sekolah yang lalu (Juni 2018) saya jalan-jalan ke Bandungan. Bagi saya, Bandungan tidak terlalu jauh jaraknya dari rumah saya di Semarang. Sama halnya dengan Kopeng (Salatiga), Bandungan sejak dulu dikenal sebagai lokasi wisata keluarga yang populer dan berhawa sejuk pegunungan di kaki Gunung Ungaran.
"Ayo ke Candi Gedong Songo" usul saya. "Ah sudah bosan. Sudah berkali-kali ke Candi Gedong Songo, selalu gagal sampai ke Candi yang ke sembilan. Capeknya minta ampun" reaksi kakak saya spontan.
Memang, kalau berjalan kaki dari candi pertama sampai ke candi ke sembilan dibutuhkan fisik yang kuat karena kontur tanahnya mendaki dan jaraknya lumayan jauh. Sebenarnya bisa diatasi dengan naik kuda sewaan. Tapi kadang ragu karena tak biasa naik kuda, apalagi rasanya bergoyang-goyang terus saat naik kuda.
"Gini saja. Nanti yang mau naik sampai ke Candi ke sembilan, silahkan saja. Yang tidak kuat naik, berhenti saja di candi pertama" usul saya dan langsung diiyakan.
Sama dengan di daerah lain, objek wisata Candi Gedong Songo juga bersolek diri untuk menarik minat wisatawan sebanyak-banyaknya. Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin besar pendapatan asli daerah dikantongi oleh pemerintah setempat. Tak hanya itu, warga yang berjualan makan minum di lokasi wisata pun ikut mendapatkan rejeki dari kunjungan wisatawan.