Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berasyik-ria di "Amazing Art World" Bandung

14 Juli 2018   20:55 Diperbarui: 14 Juli 2018   21:10 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Lalu lintas di sepanjang jalan Pajajaran, Bandung, pagi itu (3/7) belum tampak padat. Bus malam yang saya tumpangi dari Semarang, berhenti di jalan itu untuk menurunkan penumpang terakhir, termasuk saya dan kakak serta adik saya. 

Kami bertiga ke Bandung untuk menengok adik saya yang kabarnya sedang sakit, tetapi belum jelas apa penyakitnya.  

Melalui aplikasi RedBus di hape saya, saya mendapatkan tiket bus malam pada malam hari sebelum berangkat besok sorenya. Ini pengalaman saya pertama pesan tiket bus secara online. Ternyata mudah dan tidak ribet. 

Singkat kata, kami tiba di rumah adik saya di daerah Setiabudi. Meski sakit, syukurlah adik saya masih bisa berjalan dan masih bisa mengantar kami jalan-jalan berwisata di Bandung. Oh ya, lokasi rumah adik saya itu dulu berada di belakang Rumah Sosis. Tetapi sekarang Rumah Sosis itu sudah tidak ada lagi dan bekasnya sekarang didirikan "Amazing Art World".  

Tergantung sudut pandang (dokpri)
Tergantung sudut pandang (dokpri)
"Ya, mulai Januari 2017, dipakai oleh perusahaan Korea dan mendirikan Amazing Art World, museum kesenian yang menawarkan lukisan 3D. Katanya sih, kualitas lukisannya yang berjumlah 500 buah, lebih bagus dibanding museum 3D di kota lain" ungkap adik saya. 

"Misel ama Vidal sudah pernah ke situ belum?" tanya saya kepada keponakan saya. Mereka serentak menggelengkan kepala hampir bersamaan. "Kalau begitu, antar Pakde dan Bude ke Amazing ya?" Lanjut saya. Lalu, kedua keponakan saya tampak girang. 

Untuk menuju ke museum 3D itu sangat mudah. Dari kota Bandung arahnya menuju ke Terminal Angkot Ledeng dan ambil jalan menuju ke Lembang. Tak jauh dari terminal itu, di sebelah kiri akan terlihat tulisan warna merah ukuran besar, "Amazing Art World". Tempat parkirnya cukup luas dan lapang. 

Diserang Hiu (Dokpri)
Diserang Hiu (Dokpri)
Hiu lagi (Dokpri)
Hiu lagi (Dokpri)
Dari petugas museum, saya mendapat informasi bahwa museum 3D Art berdiri di atas tanah kurang lebih 2 hektar. Bahkan, objek wisata ini sering dipakai untuk kegiatan Family Gathering dan Study Tour. Saya sempat tanya jam berapa buka dan tutup museum ini. Lalu dijawab, buka jam 9 pagi dan tutup jam 9 malam. 

Harga tiket untuk hari Senin-Jumat, kategori umum Rp. 100.000,- untuk kategori pelajar Rp. 80.000,- Hari Sabtu-Minggu, Rp. 130.000,- (umum) dan Rp. 100.000 (pelajar). 

"Di museum ini, kami suguhkan 6 galery, 13 zona dan 150 Photo Spot. Setiap zona memiliki tema sendiri-sendiri. Selain menikmati keindahan lukisan, bapak ibu dan adik-adik bisa foto-foto di situ. Namun, ada syaratnya sepatu, sandal atau alas kaki lainnya harus dilepas, dan dimasukkan ke dalam keranjang selain aman agar tidak tertukar oleh rombongan lainnya" jelas petugas di pintu masuk dengan ramah. 

Setelah mencopot alas kaki, kami masuk ruang pertama yang langsung di hadapkan pada lukisan tiga dimensi yang sangat indah dan menarik. Tak hanya itu, Misel dan Vidal menarik tangan saya untuk minta difoto. Kompak kamera yang saya bawa, langsung bekerja. Berkali-kali shutter saya tekan untuk mendapat foto yang bagus sesuai dengan lukisannya.  

Sudut Pandang (dokpri)
Sudut Pandang (dokpri)
Bersayap (Dokpri)
Bersayap (Dokpri)
Di muka setiap lukisan, sudah diberi penanda bergambar kamera, untuk tempat mengambil foto yang pas dengan lukisannya. Meski demikian, penanda itu tidak selalu saya pakai, karena kadang saya butuh sudut pengambilan lain agar komposisi fotonya beda.  Selain penanda foto, juga ada contoh foto yang ditempel di dinding dekat lukisan. Kurang lebih ingin memberitahukan pengunjung, seperti inilah foto yang bagus. 

Di atas puncak Monas (dokpri)
Di atas puncak Monas (dokpri)
Di antara banyak lukisan itu, saya tertarik pada lukisan tugu Monas. Saya berdiri di puncak Monas dan kalau memandang ke bawah, tampak berderetan gedung-gedung pencakar langit sebagai lanskap ibu kota Jakarta yang padat bangunan. Namun, untuk mendapatkan foto yang eksotik, fotografer harus mengambil foto dengan posisi vertikal.  

Menyeberang (Dokpri)
Menyeberang (Dokpri)
Foto di atas jembatan penyeberangan dengan latar belakang air terjun dan jurang yang tampak curam, menarik perhatian Vidal dan Budenya. Tak urung saya minta untuk difoto seolah-olah berdiri di atas jembatan kayu bertali ini. Setelah melihat hasil fotonya, wihh rasanya seperti beneran aja. Hampir semua lukisan tak terlewatkan untuk diajak foto. 


Kata petugas tadi, lukisan yang dipajang di museum ini berjumlah 500. Tak heran, lelah juga foto. Badan juga lelah karena harus berpose aneka macam gaya, mulai jongkok, berdiri, duduk bahkan berguling.  Bagi saya, kendati capek, berkunjung ke Amazing Art World memberi kesan tersendiri. Decak kagum saat melihat setiap indahnya lukisan yang memang berkualitas dibandingkan museum tiga dimensi di kota-kota lain yang pernah saya kunjungi.  

Di samping, itu rasa puas membuncah di hati ketika melihat keponakan saya yang masih duduk di SD tampak bergembira dan menikmati serta mempelajari setiap adegan demi adegan yang disajikan pada setiap lukisan sesuai dengan tema seperti suasana di bawah laut dengan aneka biota lautnya, atau suasana di dalam hutan dengan binatang, air terjun. Bahkan tersaji lukisan permainan tradisional "engrang" yang bisa dinaiki. Dan masih banyak lagi yang menarik. Tak terasa hampir dua jam kami berada di dalam gedung museum itu. 

Apel
Apel

Di penghujung atau di dekat pintu keluar, kami melihat ada toko souvenir yang siap dibeli untuk jadi kenang-kenang telah berkunjung di Amazing Art World.  Bagi pengunjung yang kehausan atau kelaparan, bisa membelinya di Pick and Eat. 

Selamat berlibur. Salam Kotekasiana. Koteka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun