Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengejar "Sunrise" di Desa Pinggan Bali

9 Januari 2017   13:35 Diperbarui: 9 Januari 2017   17:08 11917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati indahnya sunrise di Pinggan (dokpri)

ASITA Bali pernah melayangkan surat keberatan (September 2012) atas aktifitas penggalian itu karena kawasan Kaldera batur sudah ditetapkan UNESCO sebagai Global Geopark Network (GGN) atau Taman Nasional Geopark Kintamani. Bahkan Kaldera Batur ditetapkan sebagai wisata unggulan di Bali. Pengrusakan lingkungan alam akan berakibat pada turunmya daya tarik wisatawan.

“Apabila langit bersih tanpa awan menggelantung, dan selendang kapas kabut tampak menyelimuti kawasan pemukiman, disertai dengan garis cahaya mentari pagi di sela-sela tebing, wah eksotik sekali. Datang di Juni hingga Oktober, lebih baik daripada sekarang (Januari)” ujar salah satu pengunjung mengidolakan sambil siapkan kamera dan tripodnya untuk memotret sunrise.

alam sekitar spot (dokpri)
alam sekitar spot (dokpri)
Saya puas, bisa menikmati detik-detik matahari merekah dari samping Gunung Ambang. Sinar merah dan kuning keemasaanya tampak gagah menempel di antara awan. Pengunjung semakin lama semakin banyak yang datang ke lokasi. Lebih dari 30 orang menyatu dalam satu tujuan, memotret sunrise di sesa Pinggan.

Tampak dari lokasi, puncak Gunung Rinjani Lombok menyapa dari kejauhan. Sementara itu hamparan tanaman sayur tumbuh rapi menghijau. Air danau Batur berkilau memancarkan warna terangnya. Pagi itu saya dan wisatawan lainnya bersyukur bisa menikmati indahnya sunrise. Terbayar sudah rasa penasaran dan perjalanan di subuh hari kami akan indahnya matahari terbit dari ufuk Timur di desa Pinggan.

“Uang Rp. 25.000,- diserahkan ke tukang parkir “dadakan”, yang klatanya pemilik gundukan tanah yang kini menjadi viral di media sosial karena menyuguhkan keindahan matahari terbit. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan di puncak Kintamani yang menyajikan view danau Batur dengan Gunung Batur dan kaldera Batur yang tak kalah indahnya.

ikon Bali (dokpri)
ikon Bali (dokpri)
Kintamani (dokpri)
Kintamani (dokpri)
Selesai berfoto dan istirahat sejenak di bibir tebing Kintamani, kami terus pulang dan tak lupa mampir ke warung makan dengan menu ayam campur khas Bali di jalan Payangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun