Langit Semarang Minggu siang itu begitu cerah. Bulir-bulir keringat berjatuhan dari kepala membasahi sebagian baju kaos yang saya pakai. Kendati demikian, rasa sukacita membuncah di hati, karena saat itulah saat terbaik untuk meluangkan waktu bersama sanak saudara.
Setelah sedikit berjuang mencari tempat parkir yang kosong, kami menuju ke loket untuk membayar karcis tanda masuk seharga Rp 3.500,- berlaku untuk satu orang. Harga itu sudah termasuk Asuransi Jasa Raharja sebesar Rp 250,- dan sudah diatur dalam Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2012.
Penataan ruang objek
wisata alam Goa Kreo dan Waduk Jatibarang, sangat memperhatikan bagaimana menggerakan ekonomi rakyat dari sektor wisata. Bagaimana tidak. Begitu anda melewati pintu masuk, langkah kaki anda diarahkan ke "pasar kuliner". Di setiap slot bangunan, bahkan di jalan setapak, aneka macam kuliner makanan dan minuman menyambut kedatangan anda.
"Wah keringatnya keluar banyak. Mau minum apa Om?" tanya Bowo keponakan saya yang lebih dulu duduk lesehan bersama saudara saya lainnya.
"Iya nih, Om keluar banyak keringat. Soalnya tadi jalan kaki naik puncak bukit Goa Kreo. Cukup melelahkan. Lihat kera-kera dikasih makan. Padat merayap orang yang ke puncak" jawab saya.
"Ada mie ayam, bakso, gado-gado lontong silahkan pilih Om" lanjut Bowo menawarkan. Sambil menyeka keringat dengan tisu, saya melihat kanan kiri dan akhirnya memilih minum es kelapa muda dan tape ketela. Dijual juga kelapa muda utuh, kimpul, ganyong, buah sirkaya, pisang, rambutan, pepaya dll.
Waduk Jatibarang Wisata Perahu (dokpri)
Meski padat pengunjung tapi nikmat. Apalagi bisa menikmati kuliner di pasar kulinet Goa Kreo. Setelah kenyang, kami bergerak ke tempat parkir. Sebelum roda mobil bergerak pulang, kami mampir ke pantai waduk Jatibarang yang menyediakan wisata perahu dengan membayar Rp 100.000,- per boat untuk keliling waduk sepanjang 8 km. Jumlah boatnya sekarang sudah mencapai 20-an unit.
Wisata baru Waduk Jatibarang (dokpri)
Minggu, 1 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya