Melintas ruas jalan kota Tomohon akan terasa berbeda saat ini. Lampion-lampion bunga bergelantungan sepanjang jalan protokol dari Kakaskasen hingga stadion Babe palar Wailan. Ya, kurang lebih panjangnya 15 Km. Tomohon memang sedang bersolek diri sebagai kota bunga dan kota sejuk.
“Tomohon menggelar Tomohon International Flower Festival (TIFF). Di dalamnya ada berbagai kegiatan, yaitu Festival Panas Bumi (Geothermal) yang ke 2 (5/8), Tomohon Linow Lake 10 km (6/8), Tournament of Flowers dan Flower Fashion Carnival (8/8), Festival Kuliner (8-10/8), Tourism, Trade, Investment and Floriculture Expo (9/8), Festival Seni Budaya (10/8), Festival Band Pelajar dan Pemecahan rekor MURI Baca Puisi Bertema Bunga (12/8)” ujar Wali Kota Tomohon Jimmy F. Eman di hadapan awak media yang kemudian diunggah lewat medsos.
Kementrian Agama Kerukunan Umat Beragama
Senin siang (8/8) langit sedang bersahabat. Tidak turun hujan seperti hari-hari sebelumnya. Siang ini Tournamen of Flower (TOF) digelar meriah. TIFF diadakan sejak 2008. Warga sudah banyak berdiri di pinggir jalan yang dilalui 30 kendaraan hias (
float), Flower Fashion Carnival dan kelompok marching band. Eks lapangan Rindam Kakaskasen, Tomohon Utara menjadi lokasi menjadi tempat pemberangkatan. Panggung utama berada di pusat kota Tomohon. Sedang finish di Stadion Babe Palar Walian.
Urut-urutan kendaraan hias sudah ditentukan. Diawali float dari Kerukunan Umat Beragama, kemudian negara-negara sahabat seperti Australia, Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Sekretariat ASEAN. Setelah itu Kementrian Pariwisata, BUMN, Kota/Kabupaten dan Swasta.
“Jam 10 kendaraan hias yang paling muka sudah berjalan diikuti yang lain. Tapi kenapa baru berjalan sepuluh menit sudah berhenti. Kalau berhenti terus anak-anak mau pulang jam berapa?” keluh Venci, koordinator marching band. Senada dengan Venci, warga mengeluh tidak lancarnya pergerakan iringan kendaraan hias.
Tak lama kemudian terdengar berita bahwa di panggung utama masih berlangsung upacara pembukaan. Kali ini banyak pejabat yang hadir. Sebut saja, Ibu Megawati, Presiden RI kelima, Arief Yahya, Menteri Pariwisata, Richard Mathew Konjen Australia, Olly Dondokambey Gubenur Sulut, Wali Kota Tomohon, Wali Kota Bitung, dan para pejabat lainnya.
Baju Carnival berat dipakai
“Yang juga bikin macet karena warga berebut foto
selfie di depan kendaraan hias yang melintas. Tak hanya itu, putri-putri yang berkostum
fashion bunga tak urung menjadi rebutan untuk diajak berfoto ria,” ujar Poluan mengomentari macetnya pawai kendaraan hias. Saat itu, jarum jam menunjuk ke angka tiga sore. Masih macet.
Diakui bahwa gelaran TOF 2016 menyedot banyak wisatawan asing dan domestik serta bertambahnya animo masyarakat untuk menonton dan mencari kesempatan untuk berfoto selfie dengan peserta pawai yang lewat.
Marching Band Ikut Memeriahkan
Saya ikut membuka kerumunan penonton di pinggir jalan karena ruas jalan menjadi sempit sehingga kelompok marching band sekolah kami tersendat untuk beratraksi secara maskimal di sekitar panggung utama.
Yang menarik dari TOF kali ini adalah tampilnya Flower Fashion Carnival. Tahun ini mereka tampil untuk pertama kali. Panitia menawarkan kepada sekolah untuk mengikuti fashion ini. Syaratnya baju karnaval bisa disewa atau dibeli. Sekolah kami membeli dua set baju karnaval seharga 5 juta per set.
“Berat pak, ini dari besi,” kata Sabet, siswa kami yang dipilih untuk memakai baju carnival. Saya hanya tersenyum karena memakai baju karnaval adalah sesuatu yang baru.
Langit sudah gelap. Peserta terakhir baru saja meninggalkan panggung. Masyarakat sudah berpindah tempat menuju ke lokasi Festival Kuliner yang berada di belakang panggung utama. Berdekatan dengan lokasi kuliner, Once yang memiliki nama asli Elfonda Mekel, si pelantun 'Dealova' sudah siap menjadi magnet bagi penonton panggung musik TIFF 2016.
Salam Wisata. Salam Koteka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya