Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Tetrapod" dan Ramainya Pasar Pantai Glagah

10 Juli 2016   09:54 Diperbarui: 10 Juli 2016   10:27 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Payung Pantai diantara Pemecah Ombak FOTO: Dokpri

Accropode, Tetrapod, Dolos,Mole, Xbloc, Karung Pasir, Ban Bekas dan Floating Breakwater dikenal sebagai Alat Pemecah Ombak (APO) bukan alamiah, melainkan buatan. APO berfungsi untuk meredam derasnya gelombang (ombak) air laut yang berpotensi terjadinya abrasi sehingga menggerus garis pantai. Kekuatan kosentrasi ombak yang menghantam pantai dipecah oleh APO secara parsial sehingga terjadi penurunan kekuatan derasnya ombak.

Tak hanya itu, APO bermanfaat untuk konservasi mangrove kawasan pantai dan berperan sebagai pelindung alam pantai. Bahkan penataan APO yang baik akan membuka peluang untuk pengembangan daya tarik wisata. Pemandangan laguna pantai Glagah,Kulonproho, DIY yang kemarin (8/7/2016) saya kunjungi menjadi unik dan indah setelah ribuan Tetrapod dipasang di ujung pantai.

Payung Pantai diantara Pemecah Ombak FOTO: Dokpri
Payung Pantai diantara Pemecah Ombak FOTO: Dokpri
Hulu Kali Serang yang berujung di Pantai Selatan Glagah juga ditanami ratusan Tetrapod, sejajar dengan Tetrapod di pantai Glagah. Struktur penempatan APO itu membuat warga setempat dengan senang untuk mengembangkan kawasan wisata pantai Glagah secara maksimal.

Sejauh mata memandang, di sebelah Timur pantai,payung-payung pantai terpasang berderet di bibir pantai. Sepanjang jalan setapak menuju ke ujung pantai di kanan kiri banyak warga menjajakan dagangannya. Selain kuliner khas pantai, seperti Kentucky Undur-undur, juga ada wader ikan laut, kepiting, udang, ikan bakar.

Kolam Renang Lima Ribu FOTO: Dokpri
Kolam Renang Lima Ribu FOTO: Dokpri
Untuk menarik perhatian wisatawan, terdapat kolam-kolam renang air tawar buatan khusus untuk anak. Hanya Rp. 5.000,- per anak untuk bisa berenang di kolam itu. Aneka macam mainan pun menggoda mata wisatawan. Di tengah kolan terdapat air mancur membuat kolam buatan itu menarik anak-anak untuk bermain air di tengah panasnya udara pantai. Untuk kolam renang dewasa disediakan di sekitar laguna.

Pongpongan atau Umang-umang Hias FOTO: Dokpri
Pongpongan atau Umang-umang Hias FOTO: Dokpri
“Ini binatang apa pak, kok warna-warni” tanya saya kepada seorang penjual mainan. “Ini Kelomang pak. Atau umang-umang laut (krustasea dekapod) yang sering disebut ketam pertapa (hermit crab)” jawabnya. Uniknya, beberapa kelomang cangkangnya dicat sehingga menarik perhatian.

Jika anda haus, tersedia berbagai macam air kemasan pabrik. Namun, jika ingin yang lebih alami, anda bisa pesan kelapa muda atau es dawet. Semangka kuning banyak dijual. Rasa ingin membahasi kerongkongan yang kering bisa juga dengan makan rujak buah.

Pasar Pantai Glagah FOTO: Dokpri
Pasar Pantai Glagah FOTO: Dokpri
Pendek kata, sepanjang jalan setapak menuju ujung pantai Tetrapod, berjejer kanan kiri para pedagang. Kelelahan dan kelaparan setelah menikmati wahana permainan, seperti wahana perahu, bebek air, perahu kano, ATV, naik kuda, bermain air di pinggir pantai, jangan kuatir. Terdapat banyak warung-warung seafood yang menggoyang lidah anda.

Suasana pasar pantai semakin kental, ketika mata saya memandang tumpukan bawang merah dan bawang putih dijajakan di warung. Bahkan hati saya melirih,”Gula merah berbentuk tempurung kelapa, berbalut plastik dijual juga di pantai ini”. Terbayang di benak saya bagaimana pemerintah mendorong tumbuhnya industri ekonomi kreatif rakyat yang “dikawinkan” dengan pariwisata guna menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah diberlakukan sejak 2015.

APO Tetrapod, Memaksimalkan Indahnya Pantai FOTO: Dokpri
APO Tetrapod, Memaksimalkan Indahnya Pantai FOTO: Dokpri
Dulu sebelum dipasang ribuan Tetrapod, pantai Glagah mirip padang pasir yang gersang. Tak betah menghadapi udara panas pantai yang terasa begitu menyengat. Setelah ditanami Tetrapod APO, pantai laguna Glagah semakin banyak dikunjungi seiring dengan tersedianya wahana permainan air, kuliner dan rindangnya pantai yang ditumbuhi cemara laut.

Mari berwisata keluarga ke Pantai Glagah, Kulonprogo, DIY. Selamat berlebaran. Salam Koteka.

Tulisan sebelumnya Sensasi “Kentucky Undur-undur Laut” ala Pantai Glagah. Dua tulisan ini saya bagi dengan menggunakan jaringan #4GinAja Ramadhan Andromax dan bisa dikunjungi di situs Smartfren.

img-9514-jpg-5781b8021d23bda50869618c.jpg
img-9514-jpg-5781b8021d23bda50869618c.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun