Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Narkoba, Siluman Pembunuh Generasi Muda

18 Maret 2016   15:24 Diperbarui: 19 Maret 2016   12:40 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kepsek SMP Lokon dan Kepala BNNP Sulut. Dokpri."]

[/caption]Penempelan sticker “Stop Narkoba” di kaca TU yang letaknya di dekat pintu gerbang sekolah bersama Kepala Sekolah SMP Lokon, Marthin Senduk, SS, M.Si menjadi penutup acara sosialisasi narkoba di hadapan para siswa SMP Lokon.

“Peredaran narkoba itu seperti penjahat yang tidak tampak. Siluman yang membunuh generasi muda dengan lihainya,” lanjut Pak Sumirat pada saat makan siang bersama.

Terkait dengan rencana peningkatan status BNN setara dengan Kementerian, beliau hanya menjawab singkat bahwa wacana itu sudah lama diusulkan, namun waktu itu Bapak Jendral Gories Mere tidak sependapat karena akan berakibat pada tambahnya personil dan negara harus siap dengan menanggung biaya yang tinggi.

“Di seluruh Indonesia, personil BNN hanya memiliki sekitar 4.600 anggota. Dibutuhkan 74.000 personel untuk melindungi rakyat Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa. Jadi bayangkan saja, perbandingannya 1 personel BNN untuk sekitar 3.500 jiwa. Ini tidak ideal. Di Sulut dibutuhkan 700 personil, sekarang saja hanya 42 personil,” cerita Pak Sumirat, Kepala BNNP Sulut dengan semangatnya.

[caption caption="Peserta Sosialisasi BNN. Dokpri."]

[/caption]“Apakah negara sudah siap menanggung seluruh biaya operasional dan tenaga?” batin saya sambil berpikir seandainya BNN setara kementerian. Salah satu yang sedang dilakukan oleh BNN dalam Pencegahan Pemberatasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) adalah sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba ke sekolah-sekolah yang notabene adalah next generation. Untuk itu, pasti membutuhkan dana operasional yang besar. Apakah negara siap menanggung biaya operasional itu, termasuk melakukan razia di lokasi-lokasi seperti café, pelabuhan laut udara, lapas, perguruan tinggi, sekolah dan di kepolisian serta di pulau-pulau?

Kalau Presiden Jokowi meminta pemberantasan narkoba dilakukan lebih dahsyat lagi, berarti masalah teritorial, biaya dan personil sudah terpikirkan secara sistematis dan bijak. Jika demikian, apa salahnya meningkatkan status BNN setara Kementerian.

Narkoba No, Pendidikan Yes!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun