[caption caption="Kepsek SMP Lokon dan Kepala BNNP Sulut. Dokpri."]
“Peredaran narkoba itu seperti penjahat yang tidak tampak. Siluman yang membunuh generasi muda dengan lihainya,” lanjut Pak Sumirat pada saat makan siang bersama.
Terkait dengan rencana peningkatan status BNN setara dengan Kementerian, beliau hanya menjawab singkat bahwa wacana itu sudah lama diusulkan, namun waktu itu Bapak Jendral Gories Mere tidak sependapat karena akan berakibat pada tambahnya personil dan negara harus siap dengan menanggung biaya yang tinggi.
“Di seluruh Indonesia, personil BNN hanya memiliki sekitar 4.600 anggota. Dibutuhkan 74.000 personel untuk melindungi rakyat Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa. Jadi bayangkan saja, perbandingannya 1 personel BNN untuk sekitar 3.500 jiwa. Ini tidak ideal. Di Sulut dibutuhkan 700 personil, sekarang saja hanya 42 personil,” cerita Pak Sumirat, Kepala BNNP Sulut dengan semangatnya.
[caption caption="Peserta Sosialisasi BNN. Dokpri."]
Kalau Presiden Jokowi meminta pemberantasan narkoba dilakukan lebih dahsyat lagi, berarti masalah teritorial, biaya dan personil sudah terpikirkan secara sistematis dan bijak. Jika demikian, apa salahnya meningkatkan status BNN setara Kementerian.
Narkoba No, Pendidikan Yes!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H