“Aduh kakiku menginjak bulu babi” teriak seorang peserta snorkeling. Tak lama kemudian dia duduk di dermaga dan sempat ngobrol dengan para nelayan warga Siladen. Intinya, menanyakan apakah kalau menginjak bulu babi kaki bisa infeksi dan sembuhnya lama. Salah satu nelayan menjawab, “kami sudah biasa kena bulu babi saat narik jala dan nanti sembuh sendiri” jawabnya dengan entengnya. Yang terkena duri bulu babi merasa tenang kendati kesakitan pada tungkak kakinya.
[caption caption="Kemilau oleh Mentari (dokpri)"]
[caption caption="Foto dang (dokpri)"]
Matahari sudah mulai condong ke Barat. Sinarnya tak lagi seganas tadi. Sepoi-sepoi angin terasa sejuk di badan basah sehabis snorkeling. Mereka langsung masuk ke kapal. Tak ada tempat bilas. Ini salah satu kekurangan dalam paket trip. Terpaksa mereka mengeringkan dengan duduk di dek depan kapal di bawah sinar mentari yang mulai redup.
Pukul setengah lima sore, kami tiba di pelabuhan Marina Manado. Para snokler langsung ke kamar mandi untuk bilas dan ganti baju. Keluar dari kamar mandi, bau badan mereka sudah wangi dan siap “hangout” di Mantos, mall terbesar di Manado yang jaraknya tak kurang dari 30 menit naik Mikrolet biru dari pelabuhan.
[caption caption="Pelabuhan Marina Manado (dokpri)"]
[caption caption="Jejak Perahu Siladen (dokpri)"]
Oh ya seperti yang sudah saya ceritakan, paket trip ke Pasir Timbul dan snorkeling di Siladen per orang dikenai Rp. 200.000,-. Dengan cerita ini, semoga anda tertarik traveling ke Pasir Timbul dan Siladen.
Mari Jo KaManado! Visit Sulut 2016.
Salam wisata.
Salam Pesona Bahari.
Salam Snorkeling.