Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Luar Biasa, "River Tubing" Kali Oyo

5 Agustus 2015   12:00 Diperbarui: 5 Agustus 2015   12:00 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gaya Lompat Indah he he he"]

[/caption]

Nando dan kakaknya Septi teman saya dari Prabumulih, menuju ke jembatan. Dari atas jembatan secara bergantian lalu terjun ke sungai. Momen itu tak luput dari kamera. Aksinya terjun dari jembatan itu mirip loncat indah dengan berbagai gaya yang diperagakan. Sementara yang di spa pijat air terjun berteriak-terika minta difoto. Pemandu yang sekaligus kamin sewa untuk mengabadikan aktivbitas kami, dengan sigap menuju ke lokasi iar terjun setelah pemotretan loncat indah. Begitu seterusnya hingga hampir semua mendapat bagian dipotret.

[caption caption=""lompat indah" dari jembatan Gantung"]

[/caption]

Karena lokasi itu menjadi spot pemberhentian river tubing, maka tak heran yang berada di spot itu tidak hanya rombongan kami. Saya melihat turis asing dan anaknya yang masih kecil menikmati wahana itu dengan gembira. Tanpa memperlihatkan wajah takut sedikit pun bocah-bocah kecil itu terjun ke sungai dari jembatan dan kemudian berenang dengan santainya menuju ke air terjun. Siang itu spot air terjun itu cukup ramai didatangi oleh wisatawan. Saya juga bertemu rombongan sekeluarga dari Jakarta yang sedang berlibur.

“Hebat dan luar biasa” ujar Poluan tiba-tiba ketika sudah mentas dari sungai dan menuju ke mobil pick up kami yang siap mengantar pulang ke basecamp. “Jadi, kapan akan mengajak siswa ke sini?” tanggap saya penuh harap. Poluan hanya memberi signyal bahwa itu nanti bisa diatur di sekolah.

[caption caption="Pulang naik mobil terbuka"]

[/caption]

Dalam keadaan basah kuyub, kami menaiki mobil bak terbuka bersama ban-ban pelampung yang kami pakai. Perut sudah mulai keroncongan. Rasa lapar mulai terasa. Setibanya di basecamp kami bilas diri dan mandi serta berganti pakaian. Setelah itu menuju ke rumah makan untuk berkuliner khas Gunung Kidul.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun