Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ini Alasannya Candi Abang Diburu Wisatawan

28 Juli 2015   14:31 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:50 1908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokpri: Candi Abang Candi batu Bata Merah"]

[/caption]

Candi biasanya dibuat dari batu andesit yang diambil dari bebatuan Gunung Merapi seperti Candi Prambanan, Candi Boko, candi Ijo dan lainnya. Uniknya, Candi Abang ini dibangun dari batu bata merah. Itulah mengapa disebut Candi Abang (merah). Candi-candi yang dibangun dengan batu bata merah mengingatkan candi peninggalan Majapahit di Jawa Timur.

[caption caption="Dokpri: Informasi Sejarah Candi Abang"]

[/caption]

Ada kisah yang membuat Candi Abang ini diburu wisatawan. Alkisah, Kyai Jagal yang berbadan besar dan tegap serta berambut panjang dipercaya untuk menjaga candi ini. Alasannya, di dalam candi ini tersimpan sebongkah emas sebesar anak kerbau. Mitos ini dikaitkan dengan tradisi masyarakat yang datang ke candi untuk mencari pesugihan (kekayaan).

[caption caption="Dokpri: Awan Putih Di Atas Candi Abang"]

[/caption]

Demikian juga, cerita tentang awan merah yang memayungi candi pada saat tertentu. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat awan itu berwarna merah sedangkan awam tetap melihat awan berwarna putih. Konon peristiwa ini dikaitkan dengan keberuntungan seseorang.

[caption caption="Dokpri: Mitos dan Kepercayaan Pesugihan"]

[/caption]

Benar tidaknya kisah itu tergantung kepercayaan masing-masing. Yang jelas candi Abang terkenal bukan karena candi itu berwarna merah tetapi cerita mitos dan bentuk Teletubbiesnya yang melegenda.

Katanya di sekitar candi ada Batu Kodok, tetapi saya tidak melihatnya. Apakah ini pertanda bahwa saya belum beruntung? Entahlah. Sekitar satu jam saya berada di lokasi candi Abang lalu pulang untuk mengunjungi Candi Ijo yang tak jauh dari candi Boko.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun