Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gunung Lokon, Siang Meletus Sore Hujan Deras

17 Desember 2012   09:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:29 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_222245" align="alignnone" width="600" caption="Siang Tadi (17/12) Pukul 12.12 wita, Gunung Lokon Meletus"][/caption]

Gunung Lokon (1580 m dpl), di Tomohon Sulawesi Utara kembali meletus siang ini (17/12) pukul 12.12 wita. Letusan kali ini diawali dengan dentuman tapi tidak sekeras Rabu (12/12). Akibatnya, ketika pandangan mata menuju ke Gunung Lokon, terlihat abu vulkanik sudah menjulang tinggi ke langit biru. Diperkirakan mencapai hingga 5 km. Saat itu saya berada di Alamanda, lokasi penginapan yang merupakan salah satu fasilitas di objek wisata religi Bukit Doa mahawu.

Begitu melihat letusan itu, pertama kali yang saya lakukan adalah menyambartablet saya yang sedang dicharge karena sudah low-bat. Saya coba foto letusan itu meski terhalang oleh pepohonan di sekitar Alamanda. Saya juga mencoba mmerekam lewat faisiltas video yang ada di tablet itu.

Dentuman Gunung Lokon meletus, seketika membuat beberapa orang yang ada di sekitar saya langsung berlarian untuk melihatnya. Mereka mencari posisi terjelas untuk menyaksikan Gunung Lokon meletus. Sambil menonton, terdengar beberapa yang berkomentar tentang letusan kali ini. “Bapak, letusan ini tidak besar. Tapi abu vulkaniknya menyembur terus nggak hentinya” kata Bertha Tabuni. Saya tidak menanggapinya soalnya lagi kosentrasi merekam letusan itu.

[caption id="attachment_222246" align="alignnone" width="600" caption="Letusan Awal"]

1355736588497046946
1355736588497046946
[/caption] [caption id="attachment_222247" align="alignnone" width="600" caption="Pemukiman Tak Jauh Dari Gunung Lokon"]
1355736677158688400
1355736677158688400
[/caption]

“Bapa, lihat itu keluar lagi dan suara dentumannya terdengar. Gemuruh suaranya juga terdengar. Masak habis meletus meletus lagi?” teriak Egi. Memang saya lihat ada letusan susulan yang lebih besar. Karena itu, saya berhenti merekam lalu buru-buru setengah berlari menuju ke sepeda motor saya dan pulang ke rumah yang tak jauh dari Alamanda untuk mengambil kamera.

Setelah kamera saya ambil lalu dan dengan sepeda motor saya pergi ke lokasi yang lapang di tanah gusuran baru. Dari lokasi itu, saya dapat foto-foto yang saya sertakan di tulisan ini.

Tak kurang setangah jam, letusan sudah behenti. Gunung Lokon kembali tenang dan terik sinar matahari memperjelas lubang kawah Tompaluan.

1355737027747953666
1355737027747953666

Ironis memang, di saat tidak meletus, Gunung Lokon begitu mempesona. Namun ketika meletus, Gunung Lokon seperti raksasa yang sedang marah. Menyemburkan dan memuntahkan material abu dan batu vulkanik ke segala penjuru. Siang tadi, saya melihat abu vulkaniknya jatuh di sebelah barat seperti letusan terakhir ketika Prof. Dr. Mahfud MD datang ke SMP-SMA Lokonbeberapa waktu yang lalu.

Entah kenapa, ketika tulisan ini saya buat, di luar rumah hujan deras tiba-tiba turun. Inilah fenomena alam yang “adil”. Lontaran abu vulkanik kembali hilang disapu oleh derasnya hujan. Namun kawah Tompaluan kembali terisi oleh air. Apakah karena semalam hujan deras yang menyebabkan Gunung Lokon meletus? Ataukah memang aktifitas Gunung Api Lokon sedang merajalela di akhir tahun 2012?

Yang jelas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tomohon, sudah wanti-wanti kepada penduduk agar tetapi siaga. Tercatat Gunung Lokon meletus sudah 800 kali.

Tulisan tentang Gunung Lokon silahkan di klik di bawah ini.

DR. Mahfud MD Datang, Lokon Meletus

Keseimbangan dan Komposisi Alam, Letusan Gunung Lokon

Lagi-lagi Gunung Lokon Meletus

Gunung Lokon Meletus Lebih Besar

Foto-foto Letusan Gunung Lokon Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun