Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mahfud MD, “Butuh Presiden yang Pintar Otak, Cerdas Watak”

12 Desember 2012   04:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:48 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dream it do it" Itulah ringkasan bagaimana mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan. "Sejak tahun 1970 ketika masih usia SD, beliau sudah memiliki orientasi bahwa suatu ketika saya harus bisa menjadi penulis yang terkenal dan bangga diberitakan oleh media massa. Berbekal pada "dream" atau orientasi masa kecil itu akhirnya sejak sekolah selalu mendapat "bea siswa" hingga lulus doktoral.

Di hadapan siswa-siswi SMP SMA Lokon beliau berpesan dan mengingatkan bahwa sekarang ini adalah era globalisasi, Dalam era ini, manusia diajak untuk menguasai Teknologi Informasi yang sifat hubungannya semakin instan saja. Tak hanya itu saja, "orang yang maju adalah orang yang bisa beradaptasi dengan Ilmu Tehknologi dan jangan sampai dikatakan bodoh karena nggak ngerti perkembangan Ilmu Teknologi yang serba instan seperti FB, Twitter..."

Ada tiga hati nurani di era globalisasi ini, kata Mahmud MD dengan seriusnya dan suara yang berwibawa. Yaitu, demokratisasi, perlindungan HAM, lingkungan hidup. Sedangkan persoalan yang sekarang dihadapi bangsa ini adalah pasar bebas, penegakan keadilan dan pemberantasan korupsi.

"Dewasa ini gerakan demokratisasi sudah mengglobal dan susah ditutup salurannya. Aspirasi masyarakat makin mencuat dan memberi peluang besar kepada para pemilih untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan kehendak hatinya. Artinya, pilihlah pemimpin sesuai dengan harapa. Contohnya yang terjadi pada Pilgub DKI" ungkap Pak Mahfud MD.

Persoalan utama bangsa kita sekarang adalah bagaimana dan caranya menegakkan keadilan dan pemberantasan korupsi. Contohnya, pratek jual beli hukum dan keadilan di Indonesia masih terjadi. Ada orang Betawi yang tanahnya telah disertifikatkan oleh orang dan kemudian dijual ke pengembang yang telah kongkalikong dengan aparat dalam penerbitan sertifikat tanah. Akhirnya justru orang Betawi pemilik tanah turun-temurun itu yang dijebloskan ke dalam penjara. Contoh lain kasus tanah Mess AURI di Yogya yang menimpa keluarga Bung Hatta.

"Keadilan ada dalam hati nurani. Jika tidak bisa menegakkan keadilan, itu sama saja membunuh bangsa Indonesia sendiri" tegas Pak Mahfud memberikan contoh betapa pentingnya penegakan keadilan di era globalisasi ini. Pernyataan ini disambut dengan tempuk tangan meriah oleh semua hadirin.

"Solusinya adalah memberikan hak dan kewajiban sesuai dengan aturan dan mendidik sumber daya manusia menjadi pinter dan berkarakter. "Sekolah bukan mencerdaskan otak saja tetapi mencerdaskan kehidupan bangsa ini" kata Pak Mahfud MD memungkasi ceramahnya di hadapan civitas akademika Losnito.

1355284556574635812
1355284556574635812
Capres 2014?

13552846111935208533
13552846111935208533
Penegakan Keadilan dan Pemberantasan Korupsi, Soal Utama

Tanya jawab berlangsung dan hanya ada empat siswa yang mendapat kesempatan bertanya mengingat setelah acara ini Pak Mahfud rencananya akan terbang ke Jayapura. Beberapa hal yang ditanyakan para siswa antara lain, bertanya soal mengapa korupsi susah diberantas, bagaimana caranya memilih presiden yang pinter dan cerdas watak karena tahun 2014 mereka menjadi pemilih pemula.

Menjawab pertanyaan siswa itu, kembali pak Mahfud MD menegaskan bahwa "bangsa ini seharusnya memilih pemimpin bangsa (presiden) yang pintar otak dan cerdas watak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun