Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersama Melawan Baby Blues: Upaya Pencegahan dan Tips Mendukung Istri Tercinta

20 Juni 2024   08:16 Diperbarui: 20 Juni 2024   08:50 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baby blues dan depresi pasca melahirkan. Foto: iStockphoto via detik.com

Oleh: Julianda BM 

Menyambut kehadiran sang buah hati merupakan momen spesial bagi setiap pasangan. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, tak jarang para ibu baru dibayangi oleh baby blues. 

Baby blues adalah kondisi di mana ibu mengalami perubahan mood, rasa sedih, cemas, mudah menangis, dan kelelahan yang berlebihan setelah melahirkan.

Meskipun baby blues tergolong kondisi yang umum, namun hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional ibu, serta berakibat pada interaksi dengan bayi dan keluarga. 

Oleh karena itu, penting bagi para suami untuk memahami dan mendukung istri dalam melewati masa-masa sulit ini.

Memahami Baby Blues: Musuh Bersama yang Harus Dihadapi

Baby blues umumnya muncul dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan, dan biasanya akan mereda dalam waktu 1-2 minggu. 

Penyebab pasti baby blues belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga berkontribusi antara lain:

Pertama, Perubahan Hormon. Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron setelah melahirkan dapat memengaruhi mood dan emosi ibu.

Kedua, Kurang Istirahat. Merawat bayi baru lahir membutuhkan banyak energi dan waktu, sehingga ibu sering kali mengalami kelelahan dan kurang tidur.

Ketiga, Tekanan Mental. Rasa cemas dan khawatir dalam merawat bayi, serta ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri sebagai ibu, dapat menjadi beban mental bagi ibu baru.

Keempat, Kurangnya Dukungan Sosial. Kurangnya dukungan dari keluarga dan pasangan dapat memperparah kondisi baby blues.

Peran Penting Suami dalam Melawan Baby Blues

Suami memiliki peran krusial dalam membantu istri melewati masa-masa baby blues. 

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan suami untuk mendukung istri:

Pertama, Berikan Dukungan Emosional. Tunjukkan rasa empati dan pengertian terhadap istri. Dengarkan dengan penuh perhatian saat istri ingin curhat, dan berikan pelukan hangat serta kata-kata penyemangat.

Kedua, Bantu Mengurus Pekerjaan Rumah Tangga. Ringankan beban istri dengan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, membersihkan rumah, dan mengurus bayi.

Ketiga, Dorong Istri untuk Beristirahat. Pastikan istri mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan diri. Bantu istri untuk tidur di malam hari, dan tawarkan untuk mengambil alih tugas mengurus bayi di pagi hari.

Keempat, Bantu Menjaga Kesehatan Fisik Istri. Ajak istri untuk makan makanan bergizi dan minum air putih yang cukup. Dorong istri untuk berolahraga ringan, seperti berjalan kaki atau yoga, setelah kondisi fisiknya memungkinkan.

Kelima, Luangkan Waktu Berkualitas Bersama. Sisihkan waktu untuk bercengkrama dengan istri, meskipun hanya sebentar. Lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama, seperti menonton film, membaca buku, atau berjalan-jalan di taman.

Keenam, Cari Bantuan Profesional. Jika kondisi baby blues pada istri tidak membaik dalam waktu 2 minggu, atau jika istri menunjukkan tanda-tanda depresi postpartum, dorong istri untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.

Tips Pencegahan Baby Blues

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan suami dan istri untuk membantu mencegah baby blues:

Siapkan Diri Sebelum Melahirkan: Pelajari tentang baby blues dan bagaimana cara mengatasinya. Ikuti kelas persiapan persalinan bersama istri untuk mendapatkan informasi dan dukungan.

Bangun Komunikasi Terbuka: Diskusikan dengan istri tentang ekspektasi dan kekhawatiran masing-masing terkait peran sebagai orang tua. Salinglah mendukung dan berikan semangat satu sama lain.

Bekerja Sama dalam Mengurus Bayi: Bagilah tugas dan tanggung jawab dalam mengurus bayi secara adil. Jangan biarkan istri merasa sendirian dalam merawat bayi.

Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri: Meskipun sibuk dengan bayi, penting bagi suami dan istri untuk tetap meluangkan waktu untuk diri sendiri. Lakukan aktivitas yang disukai untuk menjaga kesehatan mental dan emosional.

Membangun Dukungan Sosial: Bangun hubungan yang baik dengan keluarga dan teman terdekat. Mintalah bantuan dari mereka untuk meringankan beban dalam mengurus bayi.

Bersama Melawan Baby Blues, Menuju Keluarga Bahagia

Baby blues bukan hal yang memalukan, dan bukan merupakan tanda kelemahan seorang ibu. Dengan memahami dan mendukung istri, serta dengan upaya pencegahan yang tepat, suami dapat membantu istri melewati masa-masa sulit ini dan membangun keluarga yang bahagia dan penuh cinta.

Ingatlah bahwa baby blues adalah fase yang temporer. Dengan kerjasama dan dukungan yang tulus dari suami, istri akan dapat melewati masa-masa ini dengan lebih mudah dan kembali merasakan kebahagiaan dalam peran barunya sebagai ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun