Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi dan Modernitas: Menemukan Keseimbangan dalam Hubungan Mertua dan Menantu

13 Mei 2024   12:31 Diperbarui: 13 Mei 2024   12:36 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain, modernitas membawa perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Nilai-nilai modern seperti kesetaraan gender, kemandirian, dan individualisme juga turut memengaruhi hubungan mertua dan menantu.

Menantu yang berasal dari generasi modern mungkin memiliki pemikiran dan cara hidup yang berbeda dengan mertua. 

Hal ini wajar dan tidak perlu dipermasalahkan. Kuncinya adalah saling memahami dan beradaptasi satu sama lain.

Menemukan Titik Temu: Menjembatani Generasi

Keseimbangan antara tradisi dan modernitas dapat ditemukan dengan membangun komunikasi yang terbuka dan saling menghormati. 

Mertua dan menantu perlu berdialog untuk memahami nilai-nilai dan ekspektasi masing-masing.

Mencari titik temu dalam perbedaan merupakan kunci utama untuk membangun hubungan yang harmonis. 

Mertua dapat memberikan saran dan nasihat berdasarkan pengalaman mereka, sedangkan menantu dapat membawa ide-ide baru dan perspektif yang segar.

Menghargai Batasan dan Privasi

Menjaga batasan dan privasi dalam pernikahan merupakan hal yang penting. Mertua perlu memahami bahwa menantu dan anak mereka telah menjadi keluarga baru dengan kehidupan mandiri. 

Memberikan ruang dan waktu bagi pasangan untuk membangun hubungan mereka sendiri merupakan bentuk kasih sayang dan penghargaan.

Di sisi lain, menantu juga perlu memahami bahwa mertua memiliki peran penting dalam kehidupan keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun