Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar dari Negara Lain: Mengapa Bersepeda Menjadi Gaya Hidup Populer di Berbagai Negara?

10 Mei 2024   11:06 Diperbarui: 10 Mei 2024   11:08 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sepeda. Sumber gambar: Pixabay.com via www.tvonenews.com

Oleh: Julianda BM

Di era modern ini, isu lingkungan dan kesehatan menjadi perhatian utama bagi banyak negara. Berbagai upaya dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan menyehatkan, salah satunya dengan mendorong gaya hidup ramah lingkungan seperti bersepeda.

Fenomena bersepeda yang kian populer di berbagai negara menarik untuk ditelaah. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi tren bersepeda di berbagai negara, dengan harapan dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran bagi Indonesia.

Faktor Pendorong Popularitas Bersepeda di Berbagai Negara

1. Kesadaran akan Kesehatan dan Lingkungan

Salah satu faktor utama yang mendorong popularitas bersepeda adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan. 

Bersepeda merupakan aktivitas fisik yang menyehatkan, membantu membakar kalori, meningkatkan kekuatan otot dan stamina, serta menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.

Selain itu, bersepeda juga merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan. Bersepeda tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

2. Dukungan Infrastruktur dan Kebijakan Pemerintah

Banyak negara yang mendukung tren bersepeda dengan membangun infrastruktur yang memadai, seperti jalur sepeda yang aman dan nyaman. 

Selain itu, pemerintah juga menerapkan berbagai kebijakan yang mendorong penggunaan sepeda, seperti pemberian insentif pajak bagi pembeli sepeda, subsidi untuk program berbagi sepeda, dan kampanye edukasi tentang pentingnya bersepeda.

3. Budaya dan Gaya Hidup

Di beberapa negara, bersepeda sudah menjadi bagian dari budaya dan gaya hidup masyarakat. Bersepeda bukan hanya alat transportasi, tetapi juga aktivitas rekreasi dan olahraga yang digemari oleh berbagai kalangan usia.

Komunitas bersepeda yang aktif juga menjadi faktor penting dalam mendorong popularitas bersepeda. 

Komunitas ini menyediakan ruang bagi para pesepeda untuk saling berbagi pengalaman, tips, dan informasi, serta mengadakan berbagai kegiatan bersepeda bersama.

4. Dampak Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 juga turut mendorong popularitas bersepeda. Ketika banyak orang yang bekerja dari rumah dan membatasi aktivitas di luar ruangan, bersepeda menjadi pilihan yang tepat untuk tetap aktif bergerak dan menjaga kesehatan.

Selain itu, kekhawatiran terhadap penularan virus di transportasi umum juga mendorong orang untuk beralih ke sepeda sebagai alat transportasi yang lebih aman.

Contoh Negara dengan Budaya Bersepeda yang Tinggi

1. Belanda

Belanda terkenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang tinggi. Di Belanda, terdapat lebih banyak sepeda daripada penduduknya, dan hampir semua orang menggunakan sepeda untuk beraktivitas sehari-hari.

Pemerintah Belanda sangat mendukung penggunaan sepeda dengan membangun infrastruktur yang memadai, seperti jalur sepeda yang terpisah dari jalur kendaraan bermotor, dan menerapkan berbagai kebijakan yang ramah pesepeda.

2. Denmark

Denmark juga merupakan negara yang sangat aktif dalam mempromosikan penggunaan sepeda. 

Di Kopenhagen, ibukota Denmark, lebih dari setengah penduduknya menggunakan sepeda untuk beraktivitas sehari-hari.

Pemerintah Denmark menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung penggunaan sepeda, seperti parkir sepeda yang aman dan nyaman, serta program berbagi sepeda yang mudah diakses.

3. Jepang

Di Jepang, bersepeda juga merupakan alat transportasi yang populer, terutama di kota-kota besar. 

Bersepeda di Jepang tidak hanya digunakan untuk beraktivitas sehari-hari, tetapi juga untuk rekreasi dan olahraga.

Pemerintah Jepang juga aktif dalam membangun infrastruktur yang memadai untuk pesepeda, seperti jalur sepeda yang terpisah dari jalur kendaraan bermotor dan tempat parkir sepeda yang aman.

Pelajaran bagi Indonesia

Popularitas bersepeda di berbagai negara memberikan banyak pelajaran bagi Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara yang ramah pesepeda, mengingat iklim yang tropis dan kondisi geografis yang mendukung.

Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mendorong tren bersepeda di Indonesia, seperti:

  • Membangun infrastruktur yang memadai: Pemerintah perlu membangun jalur sepeda yang aman dan nyaman di seluruh kota, serta menyediakan tempat parkir sepeda yang mudah diakses.
  • Menerapkan kebijakan yang ramah pesepeda: Pemerintah perlu menerapkan berbagai kebijakan yang mendorong penggunaan sepeda, seperti pemberian insentif pajak bagi pembeli sepeda, subsidi untuk program berbagi sepeda, dan kampanye edukasi tentang pentingnya bersepeda.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat: Perlu dilakukan edukasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat bersepeda bagi kesehatan dan lingkungan.
  • Mengembangkan budaya bersepeda: Perlu diupayakan untuk membangun budaya bersepeda di masyarakat, dengan mendorong penggunaan sepeda untuk berbagai aktivitas, seperti berbelanja, pergi ke sekolah, dan bekerja.

Dengan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan tren bersepeda di Indonesia dapat berkembang pesat dan menjadi gaya hidup yang populer di masyarakat. 

Bersepeda tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan, tetapi juga dapat membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara di kota-kota besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun