Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyentuh Jiwa dengan Kata-Kata: Refleksi dan Kontemplasi dalam Puisi Jokpin

28 April 2024   08:02 Diperbarui: 28 April 2024   08:07 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Pinurbo (Jokpin) saat membacakan puisi 'Martir Riyanto' pada tanggal 24 Desember 2022. Sumber Foto: Tribunnews.com

Oleh: Julianda BM

Joko Pinurbo, maestro puisi Indonesia, telah meninggalkan kita semua. Kepergiannya membawa duka mendalam bagi dunia sastra, namun warisannya akan selalu hidup dalam setiap bait puisinya yang penuh makna dan menyentuh jiwa.

Jokpin, sapaan akrabnya, dikenal sebagai penyair yang mampu merangkai kata-kata sederhana menjadi karya seni yang luar biasa. 

Puisi-puisinya sarat dengan refleksi dan kontemplasi tentang kehidupan, cinta, dan berbagai aspek manusia lainnya. 

Ia mengajak pembacanya untuk merenungkan realitas di sekitar mereka dengan cara yang baru dan segar.

Salah satu ciri khas puisi Jokpin adalah permainan kata-katanya yang unik dan jenaka. Ia sering menggunakan metafora, alegori, dan ironi untuk menyampaikan maknanya dengan cara yang tidak biasa. 

Hal ini membuat puisinya mudah dipahami dan diingat, bahkan oleh mereka yang tidak terbiasa dengan puisi.

Namun, di balik kesederhanaan kata-katanya, Jokpin mampu menghadirkan makna yang mendalam dan kompleks. 

Puisinya sering kali mengangkat tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, kematian, dan pencarian makna hidup. 

Ia mengajak pembacanya untuk merenungkan eksistensi mereka di dunia dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menghantui mereka.

Salah satu contoh puisi Jokpin yang sarat dengan refleksi dan kontemplasi adalah "Celana Dalamku Biru". Puisi ini menceritakan tentang seorang pria yang merenungkan hidupnya saat ia sedang mencuci celana dalamnya. 

Melalui gambaran sederhana ini, Jokpin mengajak pembacanya untuk merenungkan tentang makna hidup dan bagaimana kita menjalani kehidupan ini.

Berikut adalah beberapa contoh lain puisi Jokpin yang penuh makna dan menyentuh jiwa:

  • "Bingkisan Khong Guan"
  • "Aku Ingin Melarikan Diri dari Kata-kata"
  • "Puisiku Adalah Surat Izin Bermain-main dengan Bahasa"
  • "Menyibak Makna di Balik Kata"
  • "Warisan Abadi Joko Pinurbo"

Puisi-puisi Jokpin telah banyak menginspirasi orang-orang dari berbagai kalangan. Karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia. 

Ia telah menunjukkan kepada kita bahwa puisi bukan hanya sekadar permainan kata-kata, tetapi juga sebuah alat yang ampuh untuk menyampaikan pesan dan makna yang mendalam.

Kepergian Jokpin merupakan kehilangan besar bagi dunia sastra Indonesia. Namun, warisannya akan selalu hidup dalam setiap bait puisinya yang penuh makna dan menyentuh jiwa. 

Puisi-puisinya akan terus menginspirasi dan mengajak kita untuk merenungkan kehidupan ini dengan cara yang baru dan segar.

Berikut adalah beberapa refleksi dan kontemplasi yang dapat kita dapatkan dari puisi-puisi Jokpin:

  • Keindahan dalam kesederhanaan: Jokpin menunjukkan kepada kita bahwa keindahan dapat ditemukan dalam hal-hal yang paling sederhana dalam hidup. Ia mengajak kita untuk menghargai hal-hal kecil dan menemukan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Pentingnya refleksi dan kontemplasi: Puisi-puisi Jokpin mendorong kita untuk merenungkan kehidupan kita dan menemukan makna di baliknya. Ia mengajak kita untuk mempertanyakan keyakinan dan nilai-nilai kita dan berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik.
  • Kekuatan kata-kata: Jokpin menunjukkan kepada kita bahwa kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menyentuh hati dan mengubah pikiran. Ia mengajak kita untuk menggunakan kata-kata dengan bijak dan bertanggung jawab.

Warisan Joko Pinurbo akan selalu hidup dalam setiap bait puisinya yang penuh makna dan menyentuh jiwa. Puisi-puisinya akan terus menginspirasi dan mengajak kita untuk merenungkan kehidupan ini dengan cara yang baru dan segar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun