Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pasar Takjil Subulussalam: Magnet Bagi Pemburu Kuliner dan Pedagang Musiman

15 Maret 2024   07:01 Diperbarui: 15 Maret 2024   07:31 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: jawapos.com

Oleh: Julianda BM 

Subulussalam, Aceh - Di bulan Ramadan, denyut nadi Kota Subulussalam seakan berdegup lebih kencang. 

Semarak Ramadan tak hanya terasa di masjid-masjid, tetapi juga di pasar-pasar takjil yang bermunculan di berbagai sudut kota. 

Salah satu yang paling ramai adalah Pasar Takjil yang terletak di Jalan Teuku Umar.

Sejak sore hari, pasar ini sudah dipadati oleh pengunjung yang ingin berburu takjil untuk berbuka puasa. 

Beragam jajanan tradisional dan modern tersedia di sini, mulai dari gorengan, kolak, es cendol, hingga aneka kue manis. 

Aroma harum masakan yang menggoda dan hiruk pikuk pembeli yang menawar harga menciptakan suasana yang khas dan semarak.

Bagi para pemburu kuliner, Pasar Takjil Subulussalam adalah surga dunia. 

Di sini, mereka dapat menemukan berbagai macam hidangan lezat untuk berbuka puasa. 

Ada kolak pisang yang manis dan legit, es cendol yang menyegarkan, martabak telur yang gurih, dan masih banyak lagi. 

Tak hanya itu, pasar ini juga menjadi tempat untuk menemukan jajanan tradisional yang sudah jarang ditemukan di tempat lain, seperti kue cucur, kue lapis, dan onde-onde.

Bagi para pedagang musiman, Pasar Takjil Subulussalam menjadi peluang emas untuk meraup keuntungan. 

Banyak pedagang yang memanfaatkan momen Ramadan ini untuk membuka usaha kecil-kecilan, menjual berbagai macam makanan dan minuman. 

Tak jarang, mereka mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dibandingkan hari biasa.

Lebih dari Sekedar Jual Beli

Pasar Takjil Subulussalam bukan hanya tempat untuk berburu kuliner dan mencari nafkah. 

Pasar ini juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai kalangan untuk bersilaturahmi dan menjalin hubungan sosial. 

Di sini, mereka dapat bertemu dengan tetangga, teman, dan keluarga, sambil menikmati suasana ramainya di pasar takjil.

Suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang kental ini menjadi salah satu daya tarik utama Pasar Takjil Subulussalam. 

Banyak pengunjung yang datang ke sini bukan hanya untuk membeli takjil, tetapi juga untuk menikmati suasana Ramadan yang penuh dengan kehangatan dan keceriaan.

Ekonomi Menggeliat

Keberadaan Pasar Takjil Subulussalam memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat. 

Pasar ini menjadi sumber penghasilan bagi para pedagang musiman dan membantu meningkatkan roda ekonomi di kota Subulussalam.

Menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Subulussalam, pada tahun 2023, terdapat sekitar 200 pedagang yang berjualan di Pasar Takjil. 

Omzet mereka rata-rata mencapai Rp 500.000 per hari. 

Hal ini menunjukkan bahwa Pasar Takjil Subulussalam memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.

Jadi, Pasar Takjil Subulussalam merupakan salah satu simbol kemeriahan Ramadan di Kota Subulussalam. 

Selain menjadi tempat untuk berburu kuliner dan mencari nafkah, pasar ini juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk bersilaturahmi dan menjalin hubungan sosial. 

Keberadaan Pasar Takjil Subulussalam memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat dan membantu meningkatkan roda ekonomi di kota Subulussalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun