Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dunia Politik: Arena Intrik dan Intimidasi

4 Maret 2024   15:09 Diperbarui: 4 Maret 2024   15:12 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak lainnya, meningkatnya polarisasi politik. Intrik dan intimidasi dapat memperparah perpecahan dan polarisasi politik dalam masyarakat. Juga dapat memperlemah demokrasi, ketika politisi menggunakan cara-cara yang tidak fair untuk mencapai tujuan mereka, demokrasi akan menjadi lemah dan rapuh.

Menangkal Intrik dan Intimidasi Politik

Masyarakat perlu mengambil langkah-langkah untuk menangkal intrik dan intimidasi politik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan: Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat. Masyarakat perlu di edukasi tentang bahaya intrik dan intimidasi politik.

Kedua, mendorong partisipasi politik. Masyarakat perlu terlibat aktif dalam politik untuk mengawasi kinerja politisi.

Ketiga,memperkuat demokrasi. Masyarakat perlu mendukung upaya untuk memperkuat demokrasi dan menegakkan aturan hukum.

Dunia politik memang penuh intrik dan intimidasi. Namun, dengan kesadaran dan partisipasi masyarakat, kita dapat membangun politik yang lebih bersih dan demokratis. Politik yang bukan tentang intrik dan intimidasi, tetapi tentang pelayanan kepada rakyat.

Mari kita bersama-sama membangun politik yang lebih baik untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun