Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

6 Hal Penting Dalam Rangka Fixed Broadband di Desa

16 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 16 Februari 2024   08:04 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: Digitalbisa via https://hiburan.inilah.com/

Oleh: Julianda BM

Di era digital ini, internet bagaikan gerbang menuju dunia tanpa batas. Ia membuka akses informasi, pendidikan, ekonomi, dan berbagai peluang lainnya. Namun, akses internet di Indonesia masih terpusat di perkotaan, meninggalkan desa-desa terpencil tertinggal dalam arus kemajuan.

Memahami hal ini, pemerintah Indonesia meluncurkan sebuah wacana ambisius: mewajibkan kecepatan internet tetap (fixed broadband) minimal 100 Mbps di seluruh desa. Inisiatif ini bagaikan terobosan, membuka jendela dunia bagi masyarakat desa dan menjembatani kesenjangan digital.

Namun, mewajibkan kecepatan internet tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan persiapan matang dan sinergi berbagai pihak untuk mewujudkan mimpi ini. Berikut enam hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Membangun Fondasi Jaringan yang Kokoh


Jaringan internet bagaikan jalan raya informasi. Untuk menghadirkan internet tetap berkecepatan tinggi, desa-desa membutuhkan infrastruktur jaringan yang memadai, termasuk BTS (Base Transceiver Station) dan fiber optic.

Membangun infrastruktur di desa terpencil menghadirkan tantangan tersendiri. Medan yang sulit, akses jalan yang terbatas, dan ketersediaan sumber daya menjadi hambatan yang perlu diatasi. Upaya inovatif seperti penggunaan drone untuk memasang kabel fiber optic dapat menjadi solusi untuk mempercepat pembangunan.

2. Menyalakan Energi Digital


Jaringan internet tak ubahnya mesin yang membutuhkan energi untuk beroperasi. Ketersediaan sumber daya listrik yang memadai menjadi kunci kelancaran operasional jaringan internet di desa.

Pemerintah perlu berkolaborasi dengan perusahaan listrik untuk memastikan desa-desa memiliki akses listrik yang stabil dan berdaya. Penggunaan energi terbarukan seperti panel surya juga dapat menjadi alternatif untuk daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.

3. Mendidik Masyarakat untuk Memanfaatkan Internet


Internet bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkannya dengan bijak. Masyarakat desa perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan internet secara aman dan bermanfaat.

Pelatihan dan edukasi tentang literasi digital dapat dilakukan melalui berbagai program, seperti seminar, workshop, atau program edukasi berbasis komunitas. Penyediaan konten edukatif yang menarik dan mudah dipahami juga menjadi kunci dalam meningkatkan literasi digital masyarakat desa.

4. Membangun Komunitas Internet yang Aktif


Komunitas internet di desa dapat menjadi wadah untuk saling berbagi informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam memanfaatkan internet. Komunitas ini dapat mendorong penggunaan internet yang positif dan produktif bagi kemajuan desa.

Pemerintah dan organisasi terkait dapat memfasilitasi pembentukan komunitas internet di desa dengan menyediakan infrastruktur dan pendampingan. Komunitas ini dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan literasi digital dan pemanfaatan internet di desa.

5. Sinergi Multipihak untuk Mewujudkan Mimpi Bersama


Pemerintah, operator telekomunikasi, komunitas, dan organisasi terkait haruslah bahu-membahu dalam mewujudkan pemerataan jaringan internet di desa. Kerjasama dan kolaborasi menjadi kunci untuk mengatasi berbagai hambatan dan tantangan.

Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan regulasi yang mendukung, mengalokasikan dana, dan memfasilitasi kerjasama antar pihak. Operator telekomunikasi dapat berkomitmen untuk menyediakan layanan internet yang terjangkau dan berkualitas di desa. Komunitas dan organisasi dapat berperan dalam edukasi dan pendampingan masyarakat desa.

6. Memonitor dan Mengevaluasi Kemajuan


Seperti halnya perjalanan, program pemerataan jaringan internet di desa perlu dimonitor dan dievaluasi secara berkala. Hal ini untuk memastikan program berjalan sesuai dengan target dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Pemerintah dapat membangun sistem monitoring dan evaluasi yang melibatkan berbagai pihak. Data dan informasi yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi dapat digunakan untuk menyempurnakan program dan memastikan keberhasilannya.

Menerangi Masa Depan Desa dengan Internet

Mewajibkan kecepatan internet 100 Mbps di desa bukan sekadar tentang angka, tetapi tentang membuka peluang dan mencerahkan masa depan. Ini adalah tentang membuka akses pendidikan yang berkualitas, mendorong ekonomi kreatif, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.

Dengan persiapan yang matang, sinergi multipihak, dan komitmen yang kuat, mimpi menghadirkan internet berkecepatan tinggi di desa bukan lagi angan-angan. Mari bersama-sama membuka jendela dunia bagi masyarakat desa dan mengantarkan mereka ke era digital yang penuh dengan kesempatan dan kemajuan.

Mari Bergabung dalam Gerakan Membangun Desa Digital!

Pemerintah, operator telekomunikasi, komunitas, dan individu-individu dapat berkontribusi dalam mewujudkan desa digital. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

Pertama, pemerintah menyediakan regulasi yang mendukung dan mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur jaringan internet di desa. Berkolaborasi dengan operator telekomunikasi dan komunitas untuk menghadirkan layanan internet yang terjangkau dan berkualitas di desa.

Kedua, operator telekomunikasi berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur jaringan internet di desa, termasuk BTS dan fiber optic. Menawarkan paket layanan internet yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. Dan, bekerjasama dengan pemerintah dan komunitas untuk meningkatkan literasi digital masyarakat desa.

Ketiga, komunitas membentuk komunitas internet di desa untuk saling berbagi informasi, pengetahuan, dan pengalaman dalam memanfaatkan internet. Mengadakan pelatihan dan edukasi tentang literasi digital bagi masyarakat desa. Mendorong penggunaan internet yang positif dan produktif untuk kemajuan desa.


Keempat, individu mendukung program pemerataan jaringan internet di desa dengan cara menjadi relawan, donatur, atau menyebarkan informasi tentang program ini. Berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dan pelatihan tentang literasi digital di desa.
Dan, memanfaatkan internet dengan bijak dan bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi positif dan membangun komunitas online yang sehat.

Internet bukan lagi barang mewah, tetapi kebutuhan vital untuk membangun desa yang maju dan sejahtera. Dengan akses internet yang memadai, masyarakat desa dapat mengakses informasi dan pengetahuan, mengembangkan ekonomi kreatif, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Mari kita dukung program pemerintah untuk mewajibkan kecepatan internet 100 Mbps di desa. Dengan kerjasama dan sinergi semua pihak, mimpi ini dapat menjadi kenyataan.


Bersama-sama, kita dapat membangun desa digital yang maju dan sejahtera!

Mari Jadikan Internet sebagai Jembatan Menuju Masa Depan Cerah bagi Desa!

Masa depan desa yang cerah ada di tangan kita!

Mari Bangun Desa Digital Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun