Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dinamika Politik Uang: Mengapa Masih Sulit Diberantas?

13 Februari 2024   21:02 Diperbarui: 13 Februari 2024   21:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi politik uang saat serangan fajar jelang hari pemungutan suara pemilu.(KOMPAS.com)

Oleh: Julianda BM

Di tengah hiruk pikuk pesta demokrasi, bayang-bayang politik uang masih membayangi. Praktik haram ini bagaikan benalu yang menggerogoti demokrasi, meredam suara rakyat, dan mengantarkan politisi bermental korup ke kursi kekuasaan.

Politik uang, sebuah penyakit kronis yang menggerogoti demokrasi Indonesia. Ibarat virus yang bermutasi, ia terus beradaptasi, mencari celah untuk menipu dan memanipulasi.

Di balik amplop berisi uang, janji-janji manis, dan sembako murah, tersembunyi agenda terselubung. Politik uang bukan sekadar transaksi jual beli suara, melainkan pertaruhan masa depan bangsa.

Dinamika politik uang bagaikan jaring laba-laba yang rumit. Di satu sisi, politisi tergiur untuk menggunakannya sebagai jalan pintas meraih kursi empuk. Di sisi lain, rakyat, terbelenggu oleh kemiskinan dan pragmatisme, tergoda oleh iming-iming recehan.

Faktor ekonomi menjadi salah satu pendorong utama. Kemiskinan dan ketergantungan pada bantuan menjadikan rakyat rentan terhadap politik uang. Politisi memanfaatkan situasi ini dengan menebar janji dan uang untuk membeli suara.

Praktik ini bukan tanpa konsekuensi. Politik uang melahirkan pemimpin yang tidak kompeten dan hanya berorientasi pada keuntungan pribadi. Korupsi merajalela, dan rakyat terabaikan. Demokrasi tereduksi menjadi ajang pertarungan uang, bukan adu gagasan dan program.

Upaya pemberantasan politik uang terus dilakukan, namun bagaikan memukul air. Aturan dan regulasi seakan tak berdaya melawan lihainya para manipulator. Bukti-bukti sulit ditemukan, dan saksi enggan melapor karena takut intimidasi.

Pengawasan dan penegakan hukum perlu diperkuat. Bawaslu dan KPU harus bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelanggaran politik uang.

Edukasi publik juga tak kalah penting. Kesadaran masyarakat tentang bahaya politik uang harus terus digaungkan. Kampanye dan sosialisasi yang masif dan kreatif perlu dilakukan untuk membangun budaya politik yang bersih dan berintegritas.

Peran media massa dan organisasi masyarakat sipil juga vital. Media massa harus berani mengungkap praktik politik uang dan mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu.

Pemberantasan politik uang adalah tanggung jawab bersama. Kita semua harus bahu membahu, bersatu padu melawan praktik haram ini.

Mari ciptakan demokrasi yang sehat, bebas dari politik uang, demi masa depan bangsa yang lebih cerah.

Upaya Pemberantasan Politik Uang

Upaya pemberantasan politik uang harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan semua pihak terkait:

1. Pemerintah

  • Memperkuat regulasi dan sanksi bagi pelanggaran politik uang.
  • Meningkatkan anggaran untuk Bawaslu dan KPU dalam melakukan pengawasan dan penindakan pelanggaran.
  • Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya politik uang.

2. Bawaslu dan KPU

  • Memperkuat pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran politik uang.
  • Meningkatkan kerjasama dengan aparat penegak hukum.
  • Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya politik uang.

3. Masyarakat

  • Menolak segala bentuk politik uang.
  • Melaporkan kepada Bawaslu jika mengetahui adanya praktik politik uang.
  • Berpartisipasi aktif dalam mengawasi jalannya pemilu.

4. Media massa

  • Mengungkap praktik politik uang dan mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu.
  • Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya politik uang.

5. Organisasi masyarakat sipil

  • Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya politik uang.
  • Memantau dan mengawasi jalannya pemilu.
  • Mendorong partisipasi masyarakat dalam politik yang bersih dan berintegritas.

Pemberantasan politik uang membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak. Dengan tekad dan usaha bersama, kita dapat mewujudkan demokrasi yang sehat dan bebas dari politik uang.

Kesimpulan

Politik uang bagaikan bom waktu yang siap meledakkan demokrasi. Upaya pemberantasannya membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak. Mari tolak politik uang dan ciptakan demokrasi yang sehat dan berintegritas demi masa depan bangsa yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun