Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Serangan Fajar, Godaan Semu Menuju Demokrasi Semu

11 Februari 2024   22:06 Diperbarui: 12 Februari 2024   09:06 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi politik uang. (Foto: KOMPAS.com) 

Politikus yang terpilih melalui politik uang, tak ubahnya boneka yang dikendalikan oleh para cukong, bukan pelayan rakyat yang sesungguhnya.

Menolak serangan fajar bukan perkara mudah. Tekanan sosial, bujuk rayu, dan iming-iming keuntungan, dapat menggoyahkan pendirian. Namun, perlu diingat, suara kita adalah amanah, bukan komoditas. Menjual suara sama artinya dengan menjual masa depan bangsa.

Menangkal serangan fajar membutuhkan upaya kolektif. Perlu adanya edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat tentang bahaya politik uang. Penegakan hukum yang tegas dan konsisten juga menjadi kunci untuk memberantas praktik ini.

Marilah kita jaga demokrasi ini bersama. Tolak godaan serangan fajar, jadilah pemilih cerdas yang memilih pemimpin berdasarkan kapabilitas dan integritas, bukan karena iming-iming uang sesaat. 

Demi masa depan bangsa yang lebih gemilang, mari kita hentikan praktik politik uang dan tegakkan demokrasi yang bersih dan adil.

Serangan fajar adalah godaan semu yang mengantarkan pada demokrasi semu. Mari kita tolak bersama dan wujudkan demokrasi yang sejati, yang mana suara rakyat menjadi penentu arah bangsa.

Oleh: Julianda BM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun